Larangan Mudik
Herman HN: Masih Banyak Pemudik Main Kucing-kucingan
Saat memantau, ada kendaraan roda empat nomor polisi luar Provinsi Lampung diduga mengangkut pemudik.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Wali Kota Herman HN meninjau salah satu posko perbatasan Kota Bandar Lampung di Kecamatan Panjang, Kamis (7/5/2020).
Di sana, ia memantau kendaraan yang diperiksa di posko.
Saat memantau, ada kendaraan roda empat nomor polisi luar Provinsi Lampung diduga mengangkut pemudik.
Melihat kondisi tersebut alhasil Herman meminta pengemudi memutar balik kendaraan dan tidak diizinkan masuk ke wilayah Bandar Lampung.
“Ini guna menghindari ancaman persebaran virus Corona yang selalu memiliki potensi untuk terbawa masuk ke Bandar Lampung. Masih banyak pemudik yang bermain kucing-kucingan dengan regulasi pemerintah (larangan mudik). Sehingga tadi kita suruh putar balik dan pulang ke daerah asal,” tegasnya.
Herman menyatakan, semua kendaraan nopol non-BE yang hendak masuk ke Kota Bandar Lampung akan diberhentikan untuk diperiksa petugas posko. Termasuk mobil boks.
Petugas posko perbatasan memeriksa identitas penumpang khususnya Kartu Tanda Penduduk.
Kemudian menanyakan daerah asal dan tujuan pengendara lalu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
“Semua ini dilakukan untuk membatasi pergerakan orang luar daerah datang ke Kota Bandar Lampung. Tujuannya tidak lain untuk memberikan jaminan kepastian penekanan persebaran virus Corona,” ujar Herman.
Petugas juga menyampaikan teguran lisan saat mendapati adanya pengguna jalan yang tidak mengenakan masker.
Wali Kota bahkan para Rabu lalu melakukan patroli masker di beberapa titik keramaian kota setempat.
Patroli masker tersebut dilakukan mulai dari Jalan RA Kartini hingga Jalan ZA Pagar Alam.
Tidak tanggung-tanggung, Herman langsung menegur secara lisan kepada siapapun yang tidak mengenakan masker.
"Setiap orang wajib mengenakan masker di Kota Bandar Lampung. Kesadaran memakai masker untuk pencegahan penularan Covid-19 sudah semakin baik. Namun, masih ada saja sebagian warga yang abai dengan alasan lupa membawa,” ujarnya. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)