Tribun Bandar Lampung
Kasus DBD di Bandar Lampung Bertambah 92 Kasus, Kadiskes Imbau Warga Terapkan 3M Plus
Kadiskes Bandar Lampung Edwin Rusli menerangkan, awal Mei hingga 7 Mei 2020 terjadi penambahan kasus DBD sebanyak 92 kasus.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Meski angka kasus DBD cukup tinggi di Bandar Lampung, Edwin Rusli memastikan, sejauh ini tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD.
"Tetap kita perhatikan (DBD), tapi saat ini masih belum sedarurat ancaman virus corona yang saat ini mewabah, karena kan yang kita ketahui juga belum ada kasus DBD yang meninggal dunia," ungkapnya.
Edwin Rusli juga meminta agar masyarakat tetap menjaga dan meningkatkan kewaspadaan.
Terutama, kata Edwin, untuk tetap menjalankan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk.
"Partisipasi masyarakat harus terus ditingkatkan, terlebih terkait kebersihan lingkungan dengan contoh menghilangkan genangan ataupun ruang-ruang yang memungkinkan untuk nyamuk bersarang," jelas Edwin.
"Termasuk menjaga kebersihan di dalam rumah," harapnya.
Edwin juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan membiasakan gerakan 3 M yakni, menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas.
"Selain itu masyarakat juga menjaga asupan gizi seimbang dan meminum suplemen tambahan," kata dia.
Selain memberantas sarang nyamuk, warga juga diharapkan lebih sadar pada gejala penyakit tersebut dan memeriksakan diri secara lebih dini.
"Bubuk Abate bisa diminta masyarakat di puskesmas terdekat," tambahnya.(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)