Angin Puting Beliung di Tulangbawang
Warga Lihat Awan Pekat di Langit Tuba, 245 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung, 1 Tewas 3 Luka
Mereka mendengar suara gemuruh, lalu dengan cepat pepohonan, bangunan, serta genting-genting rumah terhempas.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANJAR AGUNG – Warga Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang, masih ingat jelas detik-detik bencana angin puting beliung melanda permukiman, Rabu (20/5/2020) sore.
Mereka mendengar suara gemuruh, lalu dengan cepat pepohonan, bangunan, serta genting-genting rumah terhempas.
Aliudin, warga Kampung Tri Tunggal Jaya, Banjar Agung, menceritakan bencana itu terjadi sekitar pukul 14.25 WIB.
]Awalnya, ia yang berada di dalam rumah kaget melihat awan pekat beserta angin kencang berembus ke arah permukiman.
Tak lama, turun hujan serta terlihat kilat di langit. Tiba-tiba, terdengar gemuruh dan angin kencang menghempas.
"Suaranya makin kencang, terdengar bunyi-bunyi dan suara benturan di luar rumah," tutur Aliudin, Kamis (21/5/2020).
Sedetik kemudian, terdengar benturan keras di atas rumah dan halaman rumah Aliudin.
Bersamaan dengan itu, genting-genting rumahnya berhamburan ke atas.
"Saya baru sadar. Saya lihat dari dalam rumah rupanya ada angin kencang, angin puting beliung. Semua yang ada di luar beterbangan. Genting-genting rumah terbang," beber Aliudin.
Ketika gemuruh datang, terdengar teriakan “Allahu Akbar” dari orang-orang yang saling bersahutan.
Atap rumah Aliudin dan rumah warga lainnya berhamburan ke atas. Angin berputar dan menggulung-gulung.
"Orang orang pada teriak, Allahuakbar, Allahuakbar. Semua ketakutan," kata Aliudin.
Heri, warga Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Banjar Agung, pusaran puting beliung datang dengan cepat.
Sebelum puting beliung menerjang permukiman, ia melihat awan pekat menyelimuti langit Pasar Unit 2.
Awan seperti badai itu juga terlihat dari Lapangan Pasar Unit 2 serta sekitar Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya.