Tribun Bandar Lampung

Jembatan Masih Digenangi Air Akibat Banjir Rob, Warga Pulau Pasaran Takut Menyeberang

Belum surutnya air sejak Senin (25/5/2020) kemarin ini membuat warga takut menyeberang menggunakan jembatan.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Sebagian jembatan di pulau pasaran masih tergenang air laut. Jembatan Masih Digenangi Air Akibat Banjir Rob, Warga Pulau Pasaran Takut Menyeberang 

Warga berupaya menyelamatkan barang-barangnya, terutama barang elektronik dan motor supaya tidak terendam banjir.

Menurut Muryati, kesigapan warga menyelamatkan barang-barangnya saat banjir tidak membuat warga kehilangan atau mengalami kerusakan barang-barangnya.

Hanya saja ada warga yang kasurnya terendam air, dan ada juga warga yang lele-lele peliharaannya mati akibat banjir tersebut.

"Biasanya banjir hanya merendam jembatan Pulau Pasaran. Jadinya pejalan kaki dan motor enggak bisa lewat sampai banjir surut. Kalaupun banjir itu naik ke pemukiman warga, tingginya hanya sampai mata kaki saja dan tidak sampai masuk rumah," ucapnya.

Muryati mengatakan, kemungkinan besok Selasa (26 Mei 2020), akan kembali terjadi banjir air laut.

Sebab air pasang biasanya terjadi selama tiga hari, dan hari ini baru air pasang hari kedua.

"Biasanya pada hari ketiga, air pasang sudah mulai surut. Tapi kami warga disini belum tahu air pasang akan surut atau tidak. Kalau air pasang belum surut ada kemungkinan banjirnya akan besar lagi," urai Muryati.

Penyebab Banjir

BMKG Radin Inten Lampung sebut banjir yang merendam pulau Pasaran sejak 08.00 dan surut pukul 11.00 pada Senin (25/5/2020), merupakan banjir rob.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan, banjir rob adalah banjir yang diakibatkan naiknya permukaan air laut.

Naiknya permukaan air laut akibat adanya gelombang Teluk Lampung, dari Selat Sunda ke Samudera Hindia Barat Lampung.

"Sejak kami mendapatkan informasi mengenai banjir rob di Pulau Pasaran, kami terus melakukan pemantauan. Berdasarkan pantauan, puncak banjir rob terjadi pukul 08.00-09.00," urai Rudy.

Rudy mengatakan, banjir rob memang merupakan fenomena rutin setiap tahun di Pulau Pasaran.

 

Menurutnya, banjir rob kali ini memang besar.

Menurut Rudy, seharusnya banjir rob tidak sebesar itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved