Kapal Dirompak Terdampar di Tuba
Pelaku Perompakan Kapal Asal Australia Diduga 10 Orang, 4 Diantaranya Bawa Senpi
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku perompakan kapal layar Hoopla diduga lebih dari satu orang.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Usai dibajak, kapal tersebut terombang ambing di laut dan terdampar sampai masuk perairan Kuala Teladas Tulangbawang.
"Kapal itu terdampar, kanyut terbawa gelombang sampai di perairan Tuba. Kemudian di ketemukan Anggotq Satuan Polair Tuba. Sekarang di amankan di depan pol Pos Airud kuala teladas," kata Ipda Iwan yang dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Rabu (27/05/2020).
Saat ditemukan terdampar, kapal tersebut dalam kondisi ada trouble pada salah satu engine.
"Logistik awak kapal juga dalam kondisi kurang. Untung kepala desa setempat mau membantu logisitk, namun tetap sesuai protokol covid-19," papar Iwan.
Informasi yang didapat Tribunlampung.co.id, usai menerima informasi adanya kapal terdampar di perairan Kuala Teladas, tim dari Kansar Lampung bergerak menuju posisi Kapal Hoopla.
Tim Kansar Lampung, personil Pos Polairud Kuala Teladas bersama Perangkat Desa berangkat menuju Kapal Hoopla menggunakan Kapal nelayan.
Tim tiba di Kapal Hoopla, dan langsung berkomunikasi dengan Nahkoda Kapal Mr. Tadeusz N.
Dari keterangan yang diterima dari Mr. Tadeusz N, dinyatakan benar telah terjadi penjarahan pada kapal tersebut oleh perompak.
Adapun barang- barang yang diketahui hilang diantaranya, EPIRB, ATM, Alat navigasi, Radio komunikasi, HP, Alat masak, Kemudi Kapal, Starter Engine Kapal, Paspord, dan Uang $700 Singapore.
Selain itu, juga telah terjadi kerusakan pada jaring elektrikal kapal karena kabel yang di potong oleh para perompak.
Kapal tersebut sampai di perairan Kuala Teladas dengan cara menyusuri pinggir pesisir dengan kemudi manual.
Kapal tersebut terhenti dan terdampar di perairan Kuala Teladas lantaran stok BBM yang menipis.
Selain itu, stok makanan nahkoda kapal juga habis
Nahkoda berniat mlanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menjual kapal tersebut dan kembali ke Australia.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Endra Zulkarnain)