Bocah Hanyut di Lampung Selatan

Kedatangan Jenazah Bocah Hanyut Disambut Isak Tangis, Orangtua Berharap Sang Anak Ditemukan Selamat

Tak lama saat setelah korban diserahkan oleh tim SAR, korban langsung dimandikan dan langsung dilakukan pemakaman.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hanif
Suasana rumah duka bocah hanyut. Kedatangan Jenazah Bocah Hanyut Disambut Isak Tangis, Orangtua Berharap Sang Anak Ditemukan Selamat 

Informasi dihimpun, kejadiannya Kamis (28/5/2020) diperkirakan sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat asyik bermain, putra pasangan Agus (43) dan Susilawati (40) ini lepas dari pengawasan.

KP yang awalnya bermain di halaman depan rumah, tiba-tiba sudah berada di belakang rumah.

"Sebelum hilang ada tetangga yang lihat anak saya masih main bola depan rumah, pikir tetangga saya ada yang ngikutin (ngawasi anak)," ujar Agus, ayah korban. 

Masih belum menyadari keberadaan anaknya, usai bertanya dengan tetangga Agus langsung mencari di sekelilingi rumah.

Perasaan Agus makin tak karuan, saat putra bungsunya sudah beberapa jam tak pulang ke rumah.

"Logika saya jatuh ke kali, tapi semoga saja anak saya ikut orang (kerabat)," jelas Agus.

Yakin anaknya tercebur ke sungai, Agus dan warga sekitar menyusuri sungai.

Agus, orang tua bocah yang diduga menjadi korban tenggelam di kali
Agus, orang tua bocah yang diduga menjadi korban tenggelam di kali (Tribunlampung.co.id/Joeviter)

Namun hingga tengah hari, belum ada jejak putra bungsu nya tersebut.

"Semoga anak saya bisa segera ditemukan, entah itu karena tenggelam atau dibawa orang (penculikan),katanya.

Sementara tetangga korban, Surtini (50) mengatakan kemungkinan besar anak tetangganya jadi korban tenggelam.

Pasalnya, sejak pagi tadi tidak ada orang asing yang dicurigai berada di perkampungan mereka.

"Memang sih gak ada yang lihat kapan dia kecebur nya. Tapi anak anak sini memang sering main di sini, dekat pinggir kali," katanya.

Bahkan, lanjut Surtini, bola plastik yang dimainkan KP sebelum hilang sudah ditemukan tak jauh dari titik dinyatakan hilang tercebur.

"Iya nama nya anak anak apalagi usia KP itu sedang lincah licahnya jalan. Karena kurang diawasi ya bisa celaka," terangnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved