Tribun Bandar Lampung
Pembangunan Perumahan Dinas Bank Mandiri di Bandar Lampung Picu Banjir dan Longsor
Puncaknya, pada Sabtu (30/5/2020), hujan yang terjadi sekira pukul 14.30 WIB di kawasan tersebut, menimbulkan bencana tanah longsor.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga mengeluhkan dampak pembangunan perumahan Dinas Pegawai Bank Mandiri, di Jalan Diponegoro, Kelurahan Gotong Royong Lungsir, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung.
Pasalnya, semenjak proyek yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan ini, menjadi pemicu banjir dan tanah longsor.
Kekhawatiran warga sekitar proyek ini pun terjadi.
Puncaknya, pada Sabtu (30/5/2020), hujan yang terjadi sekira pukul 14.30 WIB di kawasan tersebut, menimbulkan bencana tanah longsor.
Longsoran tanah dari areal pembangunan perumahan itu menimpa sebuah rumah warga.
• Target Badak Lampung Balik ke Liga 1 Jadi Alasan Utama Ingin Liga 2 2020 Tetap Dilanjutkan
• Ini Lokasi-lokasi Terbaru Pembangunan Perumahan di Bandar Lampung, Tak Lagi di Pusat Kota
• Gelapkan Uang Perusahaan Rp 79 Juta, Oknum Salesman di Lampung Utara Diamankan Polisi
"Tembok pembatas perumahan timpa rumah warga, bagian belakang rumah kena dan merusak septik tank," ungkap Randi, Ketua RT 24, Kelurahan Galak Galik, Senin (1/6/2020).
Randi menyebutkan, rumah yang terdampak itu milik Ison (50), warga kelurahan Gotong Royong, yang berbatasan langsung dengan areal pembangunan perumahan tersebut.
Kendati demikian, lanjut Randi, warga di lingkungan RT yang ia pimpin juga mengeluhkan hal yang sama.
Pasalnya, kata Randi, setiap kali turun hujan areal pemukiman mereka kerap kebanjiran.
"Memang di sini rawan banjir, tapi sebelum adanya proyek pembangunan ini hujan satu jam dua jam gak banjir, tapi sekarang hujan sebentar saja langsung banjir," katanya.
Randi meyakini, banjir tersebut dampak dari pembangunan perumahan tersebut.
Terlebih, pihak kontraktor tidak membuat saluran air untuk mengalir ke bawah pemukiman warga.
Padahal, kata Randi, ia dan sejumlah Ketua RT yang berdekatan dengan areal proyek sudah mengajukan ke pihak kontraktor untuk membuat drainase.
"Gak ada tanggapan, apa harus nunggu jatuh korban dulu baru dibikin saluran air."
"Kami juga sudah ingatkan bahwa tanah di sini labil, jadi bagaimana caranya jangan sampai terjadi longsor," terangnya.