Berita Nasional
Istri Brimob Pukuli Bidan Desa di depan Sang Anak, Tuding Rebut Suaminya
Diduga motif pemukulan karena istri polisi anggota Brimob itu cemburu terhadap bidan tersebut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAMASA - Seorang istri anggota Brimob ngamuk di Poskesdes Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Wanita ini melampiaskan amarahnya kepada seorang bidan yang bertugas di Poskesdes tersebut.
Dibantu dua temannya, istri polisi ini memukuli bidan di depan anak sang bidan.
Diduga motif pemukulan karena istri polisi cemburu terhadap bidan tersebut.
Insiden penganiayaan seorang bidan desa di tempat kerjanya hingga viral di media sosial mulai disidik polisi.
• Bidan Didatangi Pemuda Malam-malam hingga Ketahuan Pelukan di Dalam Rumah, Akhirnya Dicambuk
• Satpam Sugiyanti yang Dikabarkan Hilang Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Bengawan Solo
• Eks Anak Buah Donald Trump Sebut Presiden AS Berusaha Menabur Perpecahaan di Amerika Serikat
• Penampakan Rumah Mewah Senilai Rp30 Miliar Milik Eks Sekretaris MA Nurhadi, untuk Lokasinya Sembunyi
Dalam olah tempat kejadian perkara yang digelar petugas Polsek Kalukku, Rabu (3/6/2020) sore, terungkap pelaku yang juga istri seorang anggota polisi di Polda Sulbar tersebut mendatangi sang bidan yang sedang bertugas di tempat kerjanya.
Agar tindakan main hakim sendiri itu tak diketahui orang lain atau pasien yang datang ke Poskedes, pelaku terlebih dahulu mengunci pintu poskedes agar leluasa menganiaya korban yang akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Saat kejadian, pelaku ditemani dua rekannya.
Sejumlah saksi dari keluarga korban dihadirkan saat olah TKP berlangsung.
Tidak hanya itu, polisi juga menghadirkan saksi salah seorang warga yang melihat langsung awal peristiwa penganiayaan ini .
Warga itu juga yang melerai aksi kekerasan istri polisi terhadap bidan desa.

Kepada polisi, saksi mata menjelaskan kronologi pelaku masuk di tempat kerja korban bersama dua rekannya.
Setelah berhasil masuk, tanpa banyak tanya pelaku langsung melakukan penganiayaan.
Belakangan diketahui dua perempuan yang menemani istri polisi tersebut juga seorang bidan dan seorang petugas lapas yang sedang mangkir alias tidak bertugas.
Sebab, korban dianiaya pelaku bersama dua rekannya pada saat jam kerja.
Satu rekan pelaku terlibat mengabadikan adegan kekerasan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial hingga jadi perbincangan warganet.
Sedangkan satu teman pelaku lainnya menjadi penonton saat insiden kekerasan tersebut terjadi.
Seorang saksi mata yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian sempat curiga dengan penutupan pintu Poskedes yang tidak biasanya.
Saksi juga curiga mendengar ada suara teriakan histeris dari korban.
Karena penasaran, saksi lalu memberanikan diri masuk melalui jendela depan.
Saat berhasil masuk, saksi menyaksikan korban sedang dianiaya pelaku.
Seperti dalam rekaman video yang sudah beredar di internet, terlihat pelaku menyeret dan menjambak rambut korban yang tidak berdaya.
Meski korban tak mengadakan perlawanan, pelaku terus menarik dan memukuli kepala dan wajah korban hingga luka memar.
Tak tahan melihat jeritan korban yang mendapat penganiayaan, saksi langsung berusaha melerai keduanya.
Namun, pelaku yang kalap terus menganiaya korban hingga bidan desa itu dilarikan ke rumah sakit.
Kepala Puskesmas Kalukku Subhan yang mendampingi keluarga korban melaporkan kejadian ini menjelaskan, tindakan pelaku sangat mencederai institusi kesehatan, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa.
Pasalnya, insiden kekerasan tersebut berlangsung saat korban sedang menjalankan tugas di tempat kerjanya.
“Tindakan pelaku itu sangat mencederai institusi pemerintah khususnya Dinas Kesehatan. Bagaimana mungkin bidan yang bertugas di tempat kerjanya dianiaya,”kata Subhan.
Subhan juga mempermasalahkan dua rekan pelaku, seorang petugas lapas dan bidan di Dinas Kesehatan.
Subhan mendesak kepala institusi tempat keduanya bekerja memberikan pembinaan.
Pasalnya, keduanya terlibat bersama dalam insiden kekerasan.
Apalagi kejadian tersebut berlangsung pada jam kerja, artinya kedua rekan pelaku sedang mangkir alias lalai dari tugasnya sebagai aparatur negara.
Dalam olah TKP tersebut, polisi menyita barang bukti di tempat kejadian perkara, yakni 1 buah helm yang diduga digunakan pelaku memukul korban hingga luka memar dan dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin yang hendak dimintai keterangan terkait insiden penganiayaan yang dilakukan oleh istri polisi tidak bersedia memberikan keterangan.
Pukuli Bidan di Depan Anaknya
Sebelumnya dalam video yang beredar tampak Seorang bidan berinisial M yang bertugas di Poskesdes Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dihajar perempuan yang mengaku istri anggota Brimob Polda Sulbar.
Perempuan itu menuding bidan tersebut sebagai pelakor yang berusaha merebut suaminya.
Video penganiayaan tersebut viral di media sosial.
Dalam video, tampak perempuan itu mengamuk dan memukuli sang bidan yang dituduhnya sebagai pelakor, bertubi-tubi dengan menggunakan helm.
Pelaku juga menjambak rambut korban sambil berteriak histeris.
Perempuan yamg mengaku istri sah anggota polisi yang bertugas di Polda Sulbar itu berteriak-teriak menyebut bidan tersebut telah berani berusaha merebut suaminya.
“Suamiku diambil, yang polisi, Brimob,” ujar perempuan itu saat ada yang bertanya penyebab dia menganiaya bidang itu.
Menurut keterangan dari berbagau sumber istri polisi ini sengaja mendatangi tempat kerja bidan itu akhir pekan lalu, untuk melampiaskan kemarahannya.
Tanpa ampun, dia langsung memukuli kepala bidan yang sedang duduk, menggunakan helm. Dia lalu menarik rambutnya dengan keras hingga terjatuh di lantai.
Dalam rekaman video yang beredar, istri polisi ini tampak dibantu oleh dua temannya.
Sementara anak korban menangis histeris melihat ibunya dipukuli tanpa ampun.
Saat bidan tersebut mencoba menghentikan aksi pelaku dan menenangkan anaknya yang menangis, pelaku malah semakin mengamuk.
Dia tetap menarik rambut sang bidang dan menunjukkan wajahnya.
“Biar, biar, rasakan, biar dilihat anakmu, ini wajahnya,” kata pelaku menunjukkan wajah bidan, sambil menarik rambutnya.
Sang bidan yang dipukuli tidak memberikan perlawanan.
Dia juga berkali-kali menyebut tuduhan perempuan itu tidak benar.
Dia tidak ada hubungan dengan suaminya yang bertugas di Brimob Polda Sulbar.
Namun, pelaku tidak percaya. Aksi perempuan itu malah semakin membabi buta.
Dia mencoba menginjak kepala si bidan.
Beruntung warga yang berada di sekitar poskesdes mengetahui kejadian itu dan langsung melerai aksinya yang dinilai sudah keterlaluan.
Namun, pelaku sempat masih berusaha meneruskan aksinya dibantu dua temannya.
“Biarkan, biar dirasain, suamiku diambil,” teriaknya. (Kompas.com/Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Polisi Aniaya Bidan Desa, Sengaja Kunci Pintu Poskesdes Agar Tak Ketahuan"
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Heboh Istri Polisi Aniaya Bidan Desa karena Diduga Terbakar Api Cemburu, Terjadi Saat Jam Kerja"