Kasus Corona di Lampung

Gubernur Arinal Bahas New Normal dengan Presiden Jokowi

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa tugas besar kita belum berakhir. Ancaman terkait Covid-19 masih ada, dan kondisi masih dinamis.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan keterangan kepada awak media terkait rencana penerapan new normal di Posko Covid-19 Ruang Abung Pemprov Lampung, Senin (8/6/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengikuti rapat virtual meeting terkait adaptasi kehidupan baru (new normal) dalam menghadapi Covid-19, di Ruang Command Center, Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Rabu (10/6/2020).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan diikuti oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional Letjen TNI Doni Monardo, para menteri Kabinet Indonesia Maju, dan gubernur se-Indonesia.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa tugas besar kita belum berakhir.

Ancaman terkait Covid-19 masih ada, dan kondisi masih dinamis.

Masih ada kasus baru yang turun, masih ada kasus baru yang meningkat, dan ada yang nihil.

New Normal, Kapasitas Mobil Pribadi Cuma 50 Persen

Dendi Ramadhona: Pesawaran Siap New Normal

Suket Covid-19 Kedaluwarsa, Penumpang Gagal Terbang

Turut Serta Lakukan Penganiayaan, 13 Panitia Diksar UKM Cakrawala Divonis Satu Tahun Penjara

"Untuk itu, kita harus beradaptasi dengan Covid-19. Adaptasi bukan berarti menyerah atau kalah, tetapi memulai kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan menuju tatanan baru, masyarakat produktif dan aman dari penularan Covid-19," jelas Presiden Jokowi.

Pembukaan sebuah daerah menuju sebuah tatanan baru, masyarakat produktif, dan aman Covid-19, lanjut Presiden Jokowi, harus melalui tahapan ketat dan hati-hati.

"Jangan sampai ada kesalahan. Tentunya ini harus dilakukkan dengan hati-hati merujuk dengan fakta yang ada di lapangan," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyampaikan 5 Hal dalam menuju sebuah tatanan baru, masyarakat produktif, dan aman Covid-19.

Pertama, melakukan pra kondisi yang ketat. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masif terkait protokol kesehatan, diikuti dengan simulasi yang baik. Sehingga saat kita masuk dalam new normal, maka sudah betul-betul siap.

"Kedua, berkaitan dengan penentuan waktu. Ini penting sekali dan harus tepat, berdasarkan data yang tepat. Jika daerah ingin masuk new normal, maka diskusikan dengan Ketua Gugus Tugas, terutama melihat perkembangan epimologinya," jelasnya.

Ketiga, lanjut Presiden, lakukan prioritas. Semua tidak bisa langsung dibuka, tetapi dilakukan secara bertahap.

Keempat, lakukan perkuatan konsolidasi antara pusat dan daerah, provinsi dan kabupaten, sampai ke tingkat desa. Lakukan perkuatan konsolidasi dengan forkopimda, dan melibatkan masyarakat.

"Dan yang kelima yaitu melakukan evaluasi secara rutin," jelasnya.

Presiden mengajak untuk bersikap optimistis terkait new normal.

"Kita harus optimistis bahwa tatanan ini dapat dillakukan dengan baik. Dengan harapan dapat diselesaikan dengan waktu sesingkatnya. Sehingga dapat beraktivitas kembali," ungkapnya.

Mendampingi Gubernur Lampung di antaranya, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto, Danlanal Lampung Kolonel Laut Amrul Adriansyah, Kabinda Lampung Brigjen TNI Wahyu Hadi.

Hadir juga Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto, LO BNPB Marsda TNI Nazirsyah, Kasiops Korem 043/Gatam Letkol Inf. Erwinsyah Taufan serta para pejabat di lingkungan Pemprov Lampung

Pasien Corona

Pasien positif corona di Lampung sendiri masih terus bertambah.

Sampai kemarin totalnya 150 orang.

Namun dari jumlah tersebut, mayoritas sudah sembuh yakni sebanyak 108 orang.

Hampir setiap hari ada pasien yang sembuh.

Kemarin saja, ada 2 orang pasien Covid yang sembuh.

Sementara yang diisolasi atau dirawat tinggal 31 orang dan 11 meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana menjelaskan, untuk pasien sembuh yakni pasien nomor 18 bernama Thomson alias Toha berumur 52 tahun, laki-laki, warga Lampung Utara.

Lalu Andriady Eka Saputra, pasien nomor 113, usia 34 tahun, laki-laki, warga Metro.

Untuk tambahan positif Corona, ada dua orang, kemarin. Yakni, pasien nomor 149, laki-laki usia 38 tahun.

Pasien 149 ini memiliki riwayat berkumpul bersama keluar besarnya di Panjang.

Kemudian pada 5 Juni yang bersangkutan ini mengalami demam, sesak napas, batuk hingga diare. Pada 9 Juni, hasil swabnya positif corona.

Saat ini pasien sedang dirawat di RSUDAM.

Pasien positif corona lainnya yakni pasien 150, laki-laki usia 37 tahun, warga Bandar Lampung.

Pasien ini orang tanpa gejala dan ia merupakan hasil tracing dari pasien 141. Pasien 150 menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Jadi total warga Bandar Lampung yang positif corona sampai saat ini (Rabu) 63 orang, Lamteng 28 orang, Lamsel 16 orang," kata Reihana.

Reihana meneruskan, sesuai arahan gubernur Lampung, satker harus menyiapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk kampus.

"Tidak ada halangan untuk perkuliahan dimulai. Tapi untuk anak-anak TK dan PAUD, jangan sekolah dulu," katanya.

Dinas kabupaten/kota juga diminta memanfaatkan dana reqofusing untuk penyelenggaraan rapid test.

Pemprov sendiri berencana menggelar rapid test di 4 daerah, Bandar Lampung, Lamteng, Lamsel dan Pesawaran.

Tambah 2.000 Rapid Test

Terpisah, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, pemkot sudah mendatangkan tambahan 2.000 rapid test.

Sebelumnya, pemkot sudah mengadakan 5.000 alat rapid test.

Menurutnya, seluruh alat rapid tersebut akan dipergunakan secara merata untuk mengakomodir keperluan Kota Bandar Lampung.

"Tidak hanya untuk pelayanan puskes, tapi juga nanti untuk pelaksanaan tracing pihak yang diduga terpapar," jelasnya, kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Edwin Rusli menambahkan, 2.000 alat rapid test tersebut akan membuat pelaksanaan rapid test di puskesmas bisa berjalan hingga 20 hari ke depan.

"Dengan sisa pengadaan sebelumnya, dan ditambah yang baru, paling tidak bisa digunakan untuk pelayanan puskesmas dan screening yang diduga terpapar hingga 20 hari ke depan," kata Edwin. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved