Akun Ojol Pemred Teknokra Unila Diretas

Warek III Unila: Kampus Tak Bertanggung Jawab Jika Teknokra Tetap Gelar Diskusi Papua

Unila menegaskan, tidak akan bertanggung jawab jika Teknokra Unila tetap menggelar diskusi virtual bertajuk 'Diskriminasi Rasial terhadap Papua'.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Mitha bersama rekannya melakukan pengaduan di Polda Lampung, Kamis (11/6/2020). Warek III Unila: Kampus Tak Bertanggung Jawab Jika Teknokra Tetap Gelar Diskusi Papua. 

Chairul mengatakan, ia menjadi narahubung dalam diskusi ini dan ia mendapatkan ancaman berupa pesan singkat WhatsApp.

"Beberapa dengan melampirkan screen capture data pribadi saya dan ada alamat lengkap saya seperti di e-KTP, dan pesannya, 'hati-hati bro di jalan, jangan bikin diskusi aneh-aneh'," kata mahasiswa Unila ini.

"Ada lagi yang bilang kuliah aja yang benar jangan bikin diskusi aneh-aneh inget orangtua, bahkan dia menyebutkan nama orangtua saya lengkap artinya dia sudah tahu data pribadi saya," imbuh Chairul.

Chairul menambahkan, ia mendapatkan pesan tersebut sekira pukul 21.00 WIB.

"Ada tiga nomor yang menghubungi saya," tandasnya.

Akun Dinonaktifkan

Ditungguin driver gofood di Sekretariat Teknokra, Pimpinan Redaksi Teknora Unila berusaha menonaktifkan akun ojek onlinenya.

Dapat orderan fiktif ojek online 100 kali lebih, Pimpinan Redaksi Teknokra Unila ngadu ke Polda Lampung. Pimpinan Redaksi Teknokra, Mitha Setiani Asih mengatakan teror orderan bodong ini bermula akun ojek online diponsel pintarnya diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Mitha Setiani Asih menuturkan, ia sempat bingung dan kalut lantaran banyaknya driver gofood yang menghubunginya.

"Jadi yang hack itu mesennya banyak ke berbagai titik ada yang di Sekre Teknokra ada yang di Kedaton banyak, hanya beberapa driver aja di Sekre, dan saya di situ," kata Mitha, Kamis 11 Juni 2020.

Mitha mengaku hingga pukul 22.00 WIB, akhirnya ia berhasil menghubungi pihak Call Center ojek online untuk menutup akun gojeknya.

"Nelpon CS ke gojek, katanya nunggu satu jam, terus dinonaktifin baru login lagi, jadi udah enggak lagi, jam sepuluh selesai," tuturnya.

Tak cukup di situ setelah akun gojeknya dihack, akun instagram dan facebook Mitha juga dihack oleh orang tak bertanggung jawab.

"Jam 22.00 semalam juga, tapi jam 1 pagi baru bisa masuk lagi," tandasnya.

Ngadu ke Polda

Dapat orderan fiktif ojek online 100 kali lebih, Pimpinan Redaksi Teknokra Unila ngadu ke Polda Lampung.

Pimpinan Redaksi Teknokra, Mitha Setiani Asih mengatakan teror orderan bodong ini bermula akun ojek online diponsel pintarnya diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved