Kasus Corona di Lampung
Masih ASI, Bayi Positif Covid-19 Asal Panjang Dirawat Satu Ruangan dengan Sang Ibu di RSBNH
Bayi tersebut memiliki hasil positif Covid-19 usai swabnya diambil di RSBNH.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
"Nggak tepat kalau sumbernya dari saya. Silahkan konfirmasi langsung ke dinas kesehatan Bandar Lampung," ujar dr Djohan.
RSBNH sendiri sebelumnya sempat kosong pasien Covid-19 dalam lima hari sejak pasien terakhir asal Lampung Tengah Nomor 109 dinyatakan sembuh dan pulang pada 15 Juni 2020 lalu.
Kini rumah sakit milik pemerintah provinsi tersebut kembali merawat pasien covid-19.
"Kita pertama kali merawat pasien positif covid pada akhir Maret lalu dan sampai pasien terakhir pulang totalnya kita sudah merawat 48 pasien positif. Pasien terakhir nomor 109 sudah pulang dua hari lalu," jelas dr Djohan kepada Tribunlampung.co.id di ruang kerjanya, Rabu (17/6/2020).
Panjang Sumbang Kasus Covid-19 Tertinggi di Bandar Lampung, Herman HN Akan Tutup Lapo Tuak
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyebut masih banyak warung makan, termasuk lapo tuak, di kawasan Kecamatan Panjang yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Menurut dia, itulah yang menyebabkan tingginya kasus virus corona (Covid-19) di Panjang.
"Banyak lapo tuak di Panjang jalur Bypass yang tidak menerapkan protokol kesehatan," ujar Herman HN, Senin (22/6/2020).
Herman menuturkan, keberadaan lapo tuak menjadi salah satu penyumbang pesatnya penyebaran kasus positif Covid-19 di Kecamatan Panjang.
"Liat sekarang Kecamatan Panjang punya banyak yang positif. Banyak paparan Covid-19 yang ada karena itu," jelasnya.

Ia mengatakan, banyak sopir truk lintas kabupaten/kota dan lintas provinsi yang melintas dan singgah di lapo tuak.
Untuk itu, kata Herman, Pemkot Bandar Lampung akan menutup lapo tuak di kawasan Panjang.
"Jadi selama lapo tuak itu tidak menerapkan protokol kesehatan, untuk sementara kita tutup," ujar dia.
Diketahui, per hari ini jumlah pasien Covid-19 asal Kecamatan Panjang seabanyak 25 kasus.
Angka tersebut menyumbang sekitar 28 persen dari total kasus virus corona di Bandar Lampung yang mencapai 89 kasus. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M/V Soma Ferrer)