Pembunuhan di Bandar Lampung
Sebut Tak Ada Masalah dengan Korban, Tersangka Pembunuhan Warga Kemiling Menyesal
Dedi mengaku menyesal telah melakukan tindakan yang menyebabkan korban tewas dengan empat luka tusukan.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
"Anak ini membunuh ibunya Umi Kholsum dalam suasana Lebaran, dan langsung kita amankan setelah melakukan aksinya," kata Zahwani Pandra Arsyad.
Peristiwa anak bunuh ibu kandung tersebut bermula ketika Muid menanyakan Golok ke ibunya.
Sang ibu memberitahu letak Golok berada di dapur.

Muid bergegas ke dapur mengambil Golok tersebut lalu langsung membacok bagian leher ibunya yang sedang menonton televisi.
"Korban mengalami luka bacok di bagian leher sebelah kiri," ujar Zahwani Pandra Arsyad.
Korban berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan minta tolong, anak korban lainnya Muhajir keluar dari kamar.
Ia langsung menolong ibunya yang sudah berlumur darah.
Muhajir lalu mengejar Muid.
Dibantu warga dan polisi, Muid ditangkap tak jauh dari rumahnya.
Adapun, barang bukti yang berhasil disita yakni 1 bilah senjata tajam (sajam) jenis Golok bergagang kayu, serta pakaian korban yang berlumur darah.
Menurut Pandra, tersangka diduga mengalami gangguan jiwa.
Hal itu berdasarkan keterangan dari masyarakat dan informasi dari Kepala UPTD Mataram Baru.
"Tersangka dibawa ke RSJ Kurungan Nyawa Pesawaran untuk dilakukan observasi selama 14 hari," kata Pandra.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kebenaran gangguan jiwa yang diidap Muid.
Apabila terbukti mengalami gangguan jiwa, kata Pandra, ia akan diberikan kartu kuning dan langsung diobati di RSJ Kurungan Nyawa tersebut.
"Namun apabila tidak terbukti gangguan jiwa, maka akan pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tuturnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter/Dedi Sutomo)