Gantung Diri di Bandar Lampung
Idap Gangguan Jiwa, Pemuda Kaliawi Tewas Gantung Diri Sosok yang Mudah Bergaul
Soal kematian anaknya, Hs mengaku tidak ada firasat apa pun. Ia pun sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - AP (34), warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, yang tewas dengan cara gantung diri, adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul.
Hs (58), ayah korban, menuturkan, meski usianya sudah tidak muda lagi, AP masih berstatus lajang.
Menurut Hs, AP adalah sosok yang pandai bergaul meski mengalami sedikit gangguan jiwa.
"Iya, tapi kalo bergaul dia mudah. Walaupun kayak gitu, negor-negor orang. Tapi memang kesehariannya selalu di rumah. Karena kelainan itu tadi, masih berobat di rumah sakit. Masih ada obatnya juga. Tadi udah dibawa polisi juga obatnya," kata Hs kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (24/6/2020) malam.
Soal kematian anaknya, Hs mengaku tidak ada firasat apa pun.
• BREAKING NEWS Warga Kaliawi Digegerkan Penemuan Mayat Tergantung di Kamar Mandi
• Kronologi Ayah di Kaliawi Temukan Anaknya Gantung Diri di Kamar Mandi
• Berkali-kali Mau Akhiri Hidup, Pemuda Kaliawi Tewas Gantung Diri Pernah Terjun ke Sumur
• BREAKING NEWS Polisi Baku Tembak dengan Pelaku Curanmor di Tanjung Senang
Ia pun sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
Menurutnya, ini sudah menjadi takdirnya.
"Kita ikhlasin ajalah. Mungkin udah bagiannya seperti itu. Kalo dipikir sedih, ya sedih sih. Orang kita orangtuanya yang ngurusin dari kecil sampe segitu besarnya. Mau diapain," tutur dia.
Rencananya, kata Hs, jenazah korban dimakamkan besok pagi.
"Iya, mau saya (korban) dimakamkan malam ini. Cuma orang rumah belum boleh karena masih menunggu keluarga yang lain. Yang di kampung biar tau juga. Jadi baru dimakamkan besok pagi," ungkapnya.
Hs mengatakan, AP akan dimakamkan di TPU belakang Kantor Kelurahan Kaliawi.
Hs mengatakan, jenazah anaknya sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
Hasil autopsi menunjukkan anaknya meninggal dunia karena bunuh diri.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id sekitar pukul 21.30 WIB, rumah duka tampak ramai didatangi pelayat.
Mereka hadir untuk mendoakan korban dengan membacakan ayat-ayat Alquran.