Aliran Sesat di Lampung Tengah
Sadari Kesalahannya, Ketua Aliran Sesat di Punggur Akan Diterima Warga
Menurut warga, selama ini para pengikut Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) sangat tertutup.
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PUNGGUR - Warga Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah bersedia menerima kembali Mardiono.
Menurut warga, selama ini para pengikut Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) sangat tertutup.
Mereka melakukan ritual di kediaman sang ketua, Mardiono, pada malam hari.
Warga membenarkan pengikut Kekalah bukan warga Kampung Totokaton.
Meski demikian, warga siap menerima Mardiono kembali karena telah kembali ke jalan yang benar dengan mengakui kekeliruannya.
• BREAKING NEWS Mengaku Keliru, Aliran Sesat di Lampung Tengah Ritual Pakai Makam Kosong
• Ditemukan 23 Makam tanpa Jenazah di Rumah Pengikut Aliran Sesat Punggur
• Ambil 4 Kg Ganja, Tukang Parkir di Pringsewu Cuma Diupah Rp 200 Ribu
• Oknum ASN Lampung Timur Kena OTT, Polda Lampung Masih Periksa 4 Tersangka
"Pak Mardiono sudah ikhlas tadi mengakui kekeliruannya. Jadi warga di sini akan selalu menerima beliau berada di tengah-tengah kami," kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Menurut warga, pribadi Mardiono juga terbilang tertutup.
Ia lebih banyak melakukan aktivitasnya di dalam rumah.
Warga juga berterima kasih kepada Forkopimcam Punggur yang tak henti-hentinya melakukan tindakan persuasif dan melakukan penyuluhan sehingga penganut aliran sesat itu dapat disadarkan.
Kepala Kampung Totokaton Subagio mengatakan, tidak ada warganya yang menjadi pengikut aliran kepercayaan Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah).
Menurut Subagio, dari puluhan pengikut yang hadir di rumah Ketua Kekalah Mardiono, tidak ada yang berasal dari Kampung Totokaton.
"Justru tidak ada warga sini yang ikut ritual Kekalah di rumah Mardiono. Setiap malam-malam tertentu ada beberapa orang yang memang selalu datang ke rumah Mardiono untuk menjalankan ritual," jelas Subagio, Rabu (8/7/2020).
Aliran kepercayaan Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) di Punggur menggunakan media makam kosong untuk melakukan ritual.
Tidak tanggung-tanggung, ada sebanyak 23 makam tanpa jenazah yang ditemukan aparat di Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.
Dengan disaksikan unsur Forkopimcam Punggur dan warga, akhirnya 23 makam tersebut dibongkar.