Tribun Bandar Lampung

Permintaan Air Bersih Meningkat Jelang Musim Kemarau, Penjual Air Keliling Banjir Orderan

Permintaan air bersih mulai mengalami peningkatan, seiring dengan memasuki musim kemarau.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad
Pengisian air bersih di pangkalan air milik Nana Iriana, Jalan Ikan Bawal RT 7,Telukbetung Selatan, Bandar Lampung. Permintaan Air Bersih Meningkat Jelang Musim Kemarau, Penjual Air Keliling Banjir Orderan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Permintaan air bersih mulai mengalami peningkatan, seiring dengan memasuki musim kemarau.

Hal ini menjadi keuntungan tersendiri khususnya bagi penjual air keliling di seputaran wilayah Telukbetung, Bandar Lampung.

Salah seorang penjual air keliling, Sumarno (55), warga Telukbetung Selatan ini mengakui sejak beberapa hari terakhir permintaan air bersih dari warga sekitar meningkat.

Dalam satu hari Sumarno bisa mendapatkan 5 sampai 7 kali order air bersih.

TONTON JUGA:

"Satu gerobak itu isinya 12 jeriken ukuran 15 liter. Ya lumayan satu gerobak itu Rp 30 ribu," ujar Sumarno, Sabtu (1/8/2020).

Dalam satu hari, lanjut Sumarno, bapak 4 anak ini bisa menerima penghasilan bersih Rp 100 ribu.

Sumarno menuturkan, sebenarnya saat musim penghujan pun dirinya tetap mendapatkan pesanan.

Musim Kemarau, Waspada Diare, Simak Penjelasan IDI Bandar Lampung untuk Pencegahannya

 Dinas Pertanian Bandar Lampung Belum Temukan Hewan Kurban Terjangkit Cacing Hati

 Libur Idul Adha 2020, Pantai Mutun Pesawaran Dipadati Pengunjung dari Palembang dan Jakarta

 Waktu dan Panduan Daftar Ulang Tes SKB CPNS 2019 di Pemkot Bandar Lampung

Pasalnya, kebanyakan konsumen yang membeli air bersih kepada dirinya buat konsumsi.

Sementara air dari PDAM diyakini oleh para konsumennya tidak layak untuk konsumsi.

"Yang beli ini rata rata sudah pasang air (PDAM), tapi ya itu katanya bau. Jadi cuma buat nyuci saja," jelasnya.

Sudah hampir 30 tahun, Sumarno bekerja mendorong gerobak mengantarkan air ke rumah warga.

Diakuinya, pekerjaan ini berat dan membutuhkan stamina.

Karena itu untuk menjaga kondisi tubuh, tak jarang Sumarno menolak orderan ke areal yang menanjak.

"Kalau banyak tanjakan saya tolak. Gak kuat, mungkin juga karena sudah umur," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved