Banjir di Jalinbar Tanggamus
Akibat Banjir di Jalinbar Tanggamus, Masjid Baiturrahman Hancur Diterjang Material Lumpur
Masjid Baiturrahman di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, hancur diterjang material banjir berupa bebatuan, tanah, dan batang-batang kayu.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Masjid Baiturrahman di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, hancur diterjang material banjir berupa bebatuan, tanah, dan batang-batang kayu.
Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, sampai Rabu (5/8/2020) siang, masih belum bisa dilewati akibat banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) malam. Hingga saat ini, proses menyingkirkan material banjir di enam titik di jalibar, masih dilaksanakan dengan dua alat berat jenis eksavator.
Pada banjir Januari 2020 masjid ini juga terdampak banjir.
Saat itu material memasuki bagian dalam masjid menerobos jendela-jendela yang rusak.
TONTON JUGA:
Namun banjir kali ini, masjid ini benar-benar rusak karena tiga sisi dindingnya jebol.
Terparah di dinding sisi kiri masjid yang seluruhnya bidangnya jebol.
Hal itu karena sisi kiri masjid terdapat tikungan anak sungai dari sungai Way Kerap.
• BREAKING NEWS Jalinbar Ruas Semaka Tanggamus Lumpuh Total Tertutup Banjir dan Lumpur
• BREAKING NEWS Longsor di Tanggamus Tutup Akses Jalinbar Ruas Pekon Batu Keramat
• Mayat Tanda Identitas di Tanggamus Ditemukan Pelajar 15 Tahun Dalam Kondisi Membusuk
• Polisi yang Dipukuli Eks Napi Asimilasi di Bandar Lampung Selamat Berkat Bantuan Sesama Polisi
Air langsung naik melebihi alur sungai karena permukaan tanahnya juga miring sehingga menguatkan terjangan sisi kiri masjid.
Selain itu bagian dalam masjid seluruhnya terisi material banjir berupa tanah, bebatuan, dan batang-batang pohon dengan ketinggian sampai satu meter lebih.
"Padahal masjid ini habis diperbaiki karena rusak waktu banjir yang dulu. Sekarang rusaknya tambah parah," kata Imam, warga Pekon Way Kerap, Rabu (5/8/2020).
Material juga menutup bagian luar masjid sampai jalinbar depan masjid.
Perlu alat berat juga untuk menyingkirkan material tersebut.
Selanjutnya menurut Wakil Bupati AM Syafi'i, yang meninjau lokasi, mengaku lokasi masjid harus pindah ke lokasi yang jauh dari aliran anak sungai.