Pencurian di Lampung Tengah

Kaget 7 Batang Pipa Miliknya Hilang, Penambang Pasir Ini Temukan Jejak Kaki di Sekitaran Sungai 

Korban yang biasa beraktivitas pada pagi hari, terkejut melihat pipa-pipa yang disambungkan ke mesin penyedotan pasir sudah tidak ada

Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Tujuh batang pipa yang diamankan jajaran Polsek Seputih Mataram. Kaget 7 Batang Pipa Miliknya Hilang, Penambang Pasir Ini Temukan Jejak Kaki di Sekitaran Sungai  

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,SEPUTIHMATARAM - Aksi pencurian tujuh batang pipa paralon diketahui korban Roni saat dirinya hendak memulai aktivitas penambangan pasir di areal Sungai Way Seputih, Kecamatan Seputih Mataram.

Korban yang biasa beraktivitas pada pagi hari, terkejut melihat pipa-pipa yang disambungkan ke mesin penyedotan pasir sudah tidak ada di tempatnya.

"Sekitar pukul 07.00 WIB, saya ke areal (tambang pasir). Saat saya mau ngidupin mesin, kok pipa-pipanya sudah tidak ada lagi," terang Roni.

Tak hanya itu, satu unit mesin penyedot pasir miliknya pun turut hilang.

BREAKING NEWS Polisi Tangkap 3 Pelaku Pencurian Pipa Galian Pasir di Seputih Mataram

Gaji ke-13 ASN Tuba Segera Cair, Pemkab Gelontorkan Rp 19 M untuk 4.242 ASN

Siswi SMA Asal Lambar yang Sempat Hilang Akhirnya Ditemukan, Keluarga Ungkap Kondisinya 

Papi Tak Bisa Temani Saya Wisuda, Kadisdag Tanggamus Meninggal Mendadak Seusai Upacara Bendera

Ia kemudian curiga semua barangnya hilang dicuri.

"Karena ada jejak kaki di sekitaran sungai. Saya yakin kalau pencurinya dari sungai tidak lewat darat," imbuhnya.

Kemudian aksi pencurian yang dialamai korban dilaporkan ke Mapolsek Seputih Mataram dengan nomor laporan : LP / 242-B / VIII / 2020 / LPG / Res Lamteng / Sek Semat, Tanggal 13 Agustus 2020.

Amankan Penadah

Setelah dilakukan pengembangan penangkapan ketiga pelaku pencurian pipa galian pasir, polisi juga amankan seorang penadah hasil curian. 

Satu orang penadah yang ditangkap berinsial GNS (39) warga Kampung Rejosari Mataram.

Penangkapan GNS atas pengembangan dari ketiga pelaku yang lebih dahulu diamankan yakni ES, SRN dan RJN.

"Barang bukti tujuh batang pipa yang ketiga pelaku curi sudah dijual ke seorang penadahnya berinisial GNS. Saat GNS kami amankan, pipa-pipa tersebut ada di rumahnya," ujar Iptu Jepri Saifullah.

Pengakuan GNS, barang bukti pipa tujuh batang dengan panjang empat meter dia beli seharga Rp 2,03 juta.

"Mereka (ketiga pelaku) bilangnya pipa-pipa tersebut milik mereka. Saya yang beli semuanya Rp 2,03 juta," terang GNS di Mapolsek Seputih Mataram.

Kini sang penadah hasil curian harus turut mendekam di tahanan Mapolsek Seputih Mataram.

Ia dikenakan Pasal 480 KUHPidana dengan ancaman 4 tahun penjara.

Berawal dari Penemuan Mayat

Pengungkapan kasus pencurian tujuh batang pipa paralon di Seputih Mataram, bermula dari ditemukannya sesosok mayat laki-laki di areal Sungai Way Seputih.

Jajaran Polsek Seputih Mataram yang sedang melakukan penyelidikan kasus pencurian pipa milik korban Roni, dihebohkan dengan ditemukannya mayat mengambang di areal Sungai Way Seputih.

"Awalnya kami menerima laporan warga bahwa ada jasad mayat lelaki mengambang di Sungai Way Seputih, Senin 11 Agustus sekitar pukul 10.30 WIB," kata Kapolsek Seputih Mataram Iptu Jepri Saifullah.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata korban tenggelam tersebut adalah rekan dari tiga pelaku pencurian pipa galian pasir milik korban Roni.

"Barulah setelah itu kami lakukan pengembangan, dan sebelum diketahui tenggelam, korban tenggelam berinsial YS tersebut ternyata rekan dari pelaku ES, SRN dan RJN," kata Kapolsek.

Akhirnya pada sore harinya ketiga pelaku berhasil diamankan dengan sejumlah barang bukti dan dibawa ke Mapolsek Seputih Mataram guna penyidikan lebih lanjut.

3 Pelaku Ditangkap

Tiga orang pelaku pencurian pipa galian pasir di Kampung Rejo Sari Mataram, Kecamatan Seputih Mataram, berhasil ditangkap jajaran Polsek Seputih Mataram.

Komplotan pelaku dengan inisial pelaku ES (38), SRN (24) dan RJN (29) semuanya warga Seputih Mataram, ditangkap setelah diketahui mencuri dan menjual tujuh batang pipa masing-masing dengan panjang empat meter milik korban Roni.

"Tujuh batang pipa yang para pelaku curi adalah milik korban Roni, pemilik penyedotan tambang pasir. Mereka mencuri pipa-pipa itu dengan cara mencabut dari mesin penyedotan pasir dia area tambang di pinggiran Sungai Way Seputih," kata Iptu Jepri Saifullah mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto.

Aksi pencurian pipa lanjut Iptu Jepri Saifullah, dilakukan para pelaku, 10 Agustus lalu pada malam hari dengan cara menaiki satu unit sampan kayu ke pangkalan tambang pasir.

"Saat para pelaku kami amankan, barang bukti tujuh batang pipa paralon Rucika, satu unit perahu papan kayu, satu unit mesin sedot, satu unit motor Honda Supra X 125 dan satu unit motor Honda Fit S juga turut kami amankan," kata Iptu Jepri Saifullah.

Ketiga pelaku beserta barang bukti masih diamankan di Mapolsek Seputih Mataram guna penyidikan lebih lanjut.

Mereka dikenakan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman 7 tahun penjara.(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved