Tribun Mesuji

Terekam Kamera Isap Sabu, Oknum Polwan di Polres Mesuji Dicopot sebagai Kanit

Seorang oknum anggota polwan di Lampung dicopot dari jabatannya karena diduga mengonsumsi sabu.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Seorang oknum anggota polwan di Lampung dicopot dari jabatannya karena diduga mengonsumsi sabu. 

Polisi Pakai Sabu

Kasus serupa pernah dialami oknum polisi bernama Muhammad Nurmukmin alias Boy (37), warga Jalan Krakatau Raya, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.

Bersama seorang pengusaha showroom motor bernama Leo Koswara alias Alex, warga Jalan Nusa Indah, Enggal, Bandar Lampung, Muhammad Nurmukmin divonis bersalah karena mengonsumsi narkoba.

Dalam persidangan telekonferensi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, ketua majelis hakim Aslan Ainin menyatakan terdakwa Muhammad Nurmukmin terbukti bersalah melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika, sebagaimana diatur dalam pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Suasana persidangan kasus sabu yang melibatkan oknum polisi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Jumat (2/10/2020).
Suasana persidangan kasus sabu yang melibatkan oknum polisi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Jumat (2/10/2020). (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Muhammad Nurmukmin alias Boy dengan pidana penjara selama sepuluh bulan, menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan," sebut Aslan Aini, Jumat (2/10/2020).

Sementara untuk terdakwa Leo Koswara terbukti bersalah melakukan tindak pidana kepemilikan narkotika melebihi lima gram sebagaimana diatur dalam pasal 112 ayat (2) Undang-undang RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Muhammad Nurmukmin terseret dalam persidangan perkara narkotika setelah kedapatan memberikan sabu seberat 10 gram kepada Leo.

Polisi Jadi Broker

Dalam kasus lain, seorang oknum polisi bernama Andriyanto diamankan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung.

Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, Andriyanto berpangkat ajun komisari polisi dan berdinas di Polda Lampung.

Namun, ia disebut hanya berperan sebagai broker alias penghubung.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya, Kamis (13/8/2020).

Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya (kanan) dan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menunjukkan barang bukti dalam ekspose kasus 1 kg sabu di kantor BNNP Lampung, Kamis (13/8/2020).
Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya (kanan) dan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menunjukkan barang bukti dalam ekspose kasus 1 kg sabu di kantor BNNP Lampung, Kamis (13/8/2020). (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

"Kami dapatkan data pas case terakhir. Jadi sebagai broker dari transaksi ini," ujar Sukawinaya.

Sukawinaya mengatakan, Andriyanto menyuruh seseorang mengambil sabu 1 kg asal Pekanbaru di kantor ekspedisi.

Baca juga: Terungkap, Penikam Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung Sempat Minta Sesuatu ke Pamannya

"Jadi dia (Andriyanto) kenal dengan orang Pekanbaru. Pembelinya adalah AK (Adi) itu," ucapnya.

Sementara Hasan, salah satu orang yang ikut ditangkap BNNP, hanya sebagai sopir. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved