Bandar Lampung
Relawan Lampung Bangun Jembatan Gantung Penghubung Kampung Kihung dan Batu Putuk Bandar Lampung
Jika tidak ada halangan, tahun baru 1 Januari 2021 jembatan gantung sudah jadi dan bisa digunakan masyarakat.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Arus sungai besar saat penghujan di sungai Way Betung dan sungai Kuripan menimbulkan rasa khawatir warga Kampung Kihung Kelurahan Sukarame Dua dan warga Desa Batu Putuk, Kelurahan Batu Putuk, Teluk Betung Barat.
Pasalnya bebatuan licin bisa saja membuat warga yang menyebrang terpeleset.
Tidak jarang untuk melintasi warga harus melepas alas kaki yang mereka kenakan, termasuk anak-anak yang akan sekolah bahkan tidak jarang harus melepas pakaian dan sepatu agar tidak basah jika harus melintas sungai.
Suparno, Ketua RT 08 kampung Kihung mengungkapkan, cerita ini merupakan kondisi nyata warga Desa Kampung Kihung yang mayoritas warganya harus sekolah di Batu Putuk sejak belasan tahun lalu.
Baca juga: Telan Anggaran Rp 200 Juta, Ternyata Jembatan di Ponorogo Terbuat dari Bambu
Baca juga: Ajang Pemotretan Miss Thailand Berujung Musibah, Jembatan Lokasi Foto Ambruk, 30 Kontestan Terjebur
Namun nantinya warga yang hendak menyeberang dua pertemuan sungai yang melintasi Way Betung dan Sungai Kuripan, mulai hilang lantaran pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua wilayah yang terbelah dua sungai ini.
Dibangunnya jembatan gantung akan membuat mobilitas warga menjadi lebih mudah terlebih bagi anak-anak yang hendak sekolah.
Jembatan gantung sepanjang 70 meter dengan lebar 1,2 meter yang dibangun sejak 22 Desember 2020 dengan cara gotong royong oleh warga kedua kampung serta gabungan relawan Lampung, sampai saat ini masih terus dikerjakan.
Terlebih telah mendapat bantuan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang sebesar Rp 103,8 juta.
"Warga sangat berterimakasih sekali dengan adanya bantuan dana ini serta usaha yang dilakukan oleh gabungan Relawan Lampung," beber Suparno melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunlampung.co.id, Sabtu (26/12/2020).
Diakuinya warga sudah berkali-kali bergotong-royong membangun jembatan dengan kayu dan bambu seadanya dan tidak lama setelahnya rusak akibat diterjang arus banjir kencang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 26 Desember 2020, Siang hingga Sore Berawan dan Potensi Hujan
Baca juga: Kisah Umat Kristiani di Lampung Ibadah Virtual, Tetap Khusuk dan Pakai Busana Terbaik
Selain warga, ada sejumlah elemen relawan yang ikut terjun dalam pembangunan jembatan gantung untuk melintasi Sungai Way Betung dan Sungai Kuripan.
Diantaranya dari Lampung Outdoor, Vertical Rescue Lampung, Forum Rescue Lampung, Pendaki Indonesia Lampung Sai, serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Lampung).
"Untuk kegiatan sosial seperti ini tidak bisa dilakukan sendiri, berkolaborasi dan bersinergi dengan lainnya sangat penting," ungkap Yulius Widaryanto, Koordinator Pembangunan Jembatan Gantung.
Jika tidak ada halangan, sambungnya, tahun baru 1 Januari 2021 jembatan gantung sudah jadi dan bisa digunakan masyarakat.