Pesawaran
Libur Natal 2020, Pantai Mutun Pesawaran Diserbu Pengunjung dari Jambi dan Jakarta
Akhir pekan bertepatan libur Natal 2020, lokasi wisata di Pantai Mutun Pesawaran, ramai pengunjung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Akhir pekan ini bertepatan libur Natal 2020, tempat wisata di Pantai Mutun Pesawaran, ramai pengunjung.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (27/12/2020), tak sedikit pengunjung yang datang secara rombongan menggunakan bus.
Saat memasuki tempat wisata, ada pemeriksaan terkait protokol kesehatan seperti penggunaan masker.
Baca juga: Pantai Mutun Pesawaran Tutup saat Malam Pergantian Tahun 2020
Baca juga: Grup Astra Lampung Gelar Aksi Semangat Kurangi Plastik di Pantai Mutun
Namun, saat berada di dalam tempat wisata, terlihat pengunjung mengabaikan jaga jarak dan juga penggunaan masker.
Satu di antara pengunjung Pantai Mutun asal Bandar Lampung Rohana mengatakan, ia datang bersama keluarga besarnya dari Jakarta.
"Keluarga ingin main ke pantai, kami sih tetap mengutamakan prokes (protokol kesehatan), tidak berkerumun dan juga membawa perlengkapan makan sendiri," tutur Rohana, Minggu.
Namun, kata Rohana, lantara mengajak anak-anak, sangat sulit untuk tetap menggunakan masker terlebih saat bermain di air.
"Berharap nggak kenapa-kenapa dan selesai bermain di pantai langsung membersihkan diri juga pakai hand sanitizer," papar Rohana.
Sementara itu, pengunjung lainnya yang datang bersama rombongan teman-temannya, Jono, berharap tidak terjadi penularan Covid-19 di pantai.
Baca juga: Korban Tewas Duel Maut di Pesawaran Dimakamkan, Lawannya Jalani Operasi
Baca juga: Belum Diketahui Motif 2 Pria Paruh Baya di Pesawaran Duel di Kebun hingga Merenggut Korban Jiwa
"Di rumah terus juga bosan, kami yang pastinya juga berusaha tetap menerapkan prokes."
"Tapi kalau lagi berenang masak iya mau pakai masker," tukas Jono.
Manajemen Pantai Mutun Aan mengatakan, selama libur Nataru diakuinya memang ramai.
Namun begitu, pihaknya tetap melakukan pembatasan tamu agar tidak terjadi penumpukan.
"Ini menyesuaikan peraturan daerah yang menetapkan isi tempat wisata maksimal hanya 50 persen dari daya tampung."