Suara Mirip Tembakan di Pringsewu
Satu Terduga Anggota Komplotan Kriminalitas Tewas dalam Penyergapan di Jalinbar Pringsewu
Diduga pelaku tewas setelah diterjang peluru petugas yang melakukan penyergapan di ruas jalan negara itu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Seorang terduga anggota komplotan pelaku kriminalitas yang disergap petugas kepolisian di ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Pekon Ganjaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu tewas.
Diduga pelaku tewas setelah diterjang peluru petugas yang melakukan penyergapan di ruas jalan negara itu.
Belum diketahui identitas pelaku tewas dan para pelaku tertangkap.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu AKP Sahril Paison yang dihubungi belum dapat berkomentar banyak.
Baca juga: 2 Orang Diduga Pelaku Kriminalitas di Jalinbar Pringsewu Dibekuk Setelah Sembunyi di Bawah Jembatan
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Pringsewu Geger Suara Letusan Tembakan Berkali-kali di Jalinbar saat Pagi Buta
"Nanti masih rapat, sebentar ya," ujarnya ketika dihubungi, Selasa, 29 Desember 2020 siang.
Sedangkan pelaku tewas kini disemayamkan di Kamar Jenazah RSUD Pringsewu.
Pengamatan Tribunlampung.co.id, jasad pria berkulit kuning langsat itu terlihat mengalami luka serius di bagian kepala.
Mayat terbujur itu berpawakan kurus dengan tinggi kira-kira 170 cm dan berkumis tipis.
Salah seorang petugas di kamar jenazah membenarkan bila jasad itu dari peristiwa penyergapan komplotan kriminalitas di ruas Jalinbar Kecamatan Pagelaran.
Dalam penyergapan pelaku Curat yang menggunakan mobil ini, polisi sampai mengeluarkan tembakan berkali-kali.
Baca juga: Gelar Sertijab Sekkab Pringsewu, Sujadi Ingin Pringsewu Jadi yang Terbaik
Baca juga: Antisipasi Kerumunan, Polres Pringsewu Blokir Akses Keluar Masuk di Tiga Tempat Jelang Tahun Baru
Mobil itu pun terhenti dengan kondisi bannya pecah, dan terlihat ceceran darah dari kursi barisan belakang sopir.
Darah itu pun terlihat mengalir keluar melalui sela-sela pintu samping hingga tercecer di badan jalan.
Kini ceceran darah di aspal itu telah ditutupi dengan pasir.