Kasus Corona di Lampung

2 Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Terinfeksi Covid di Lampung

Ketua IDI Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan, kedua dokter yang meninggal tersebut tinggal di Bandar Lampung.

Editor: Reny Fitriani
Shutterstock
Ilustrasi - 2 Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Terinfeksi Covid di Lampung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak dua dokter dan dua perawat di Provinsi Lampung telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19.

Sementara total yang terinfeksi se-Lampung sudah mencapai ratusan orang.

Ketua IDI Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan, kedua dokter yang meninggal tersebut tinggal di Bandar Lampung.

Sehingga berada di bawah naungan IDI Bandar Lampung.

Baca juga: Dijaga Ketat Polisi Bersenjata, Vaksin Covid-19 Akhirnya Tiba di Lampung

Baca juga: Rektor Itera Ofyar Z Tamin Diperbolehkan Keluar RSUDAM, Sempat Positif Covid-19

Namun untuk perawat dr Aditya mengaku, tidak mengetahui kediaman ataupun lokasi bertugasnya.

"Yang jelas di Lampung ini ada dua dokter dan dua perawat yang meninggal karena Covid," kata dia, Minggu (3/1/2021).

Ia meneruskan, selama pandemi Covid berlangsung hingga Desember 2020 tercatat ada 25 dokter di Kota Bandar Lampung yang terinfeksi.

Dari yang terinfeksi ini ada yang masih isolasi mandiri di rumah, ada juga yang masih dirawat di rumah sakit.

"Namun, per saat ini, banyak di antaranya yang sudah sembuh dan kembali beraktivitas," jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat, pasien, dan tenaga medis tetap melaksanakan protokol kesehatan 3 M yakni, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca juga: Bandara Radin Inten II Layani 30.195 Penumpang Pesawat saat Libur Nataru 2021

Baca juga: Kabar Duka, Anggota DPR RI Dapil Lampung Bambang Suryadi Meninggal Dunia

Khusus tenaga medis, ia meminta agar tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap saat melayani pasien.

Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Instagramnya @timmitigasiidi menyebutkan ada 504 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat covid-19 sepanjang 2020 di Tanah Air.

Adapun rinciannya, 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker dan 10 tenaga laboratorium medik.

Dalam data itu disebutkan jika ada satu dokter di Lampung yang meninggal karena Covid.

Namun setelah dipastikan ke IDI Bandar Lampung, ternyata ada dua dokter yang sudah meninggal akibat Covid ini.

Vaksin Tiba

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, tenaga kesehatan akan menjadi pihak yang pertama divaksinasi.

Sebab, tenaga kesehatan merupakan pihak yang bersentuhan langsung dengan pandemi Covid ini.

Pemprov Lampung saat ini sedang menunggu vaksin tersebut yang didrop dari PT Biofarma, Bandung, Jawa Barat pada Minggu (3/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Proses pengiriman vaksin menuju Lampung menggunakan mobil alias melalui jalur darat.

Jika tidak ada halangan dan memperkirakan waktu perjalanan dari Bandung ke Lampung, maka vaksin bisa tiba di Bumi Ruwai Jurai, Senin (4/1/2021) ini.

Reihana meneruskan, Pemprov Lampung rencananya akan menerima vaksin sebanyak 4.988.624 orang. Namun untuk tahap awal ini, Lampung mendapat 40.520 dosis vaksin.

Lampung menjadi 13 provinsi yang mendapat vaksin pada tahap awal dan jumlahnya cukup banyak. Provinsi lain di Sumatra yang mendapat vaksin tahap awal ini yaitu Sumatra Barat akan mendapat 36.920 dosis, Sumatra Selatan (30.000 dosis), Jambi (20.000 dosis) , Bengkulu (20.280 dosis), dan Riau (20.000 dosis).

Sisanya disebar ke Jawa Tengah (62.560 dosis), Jawa Timur (77.760 dosis), Banten (14.560 dosis), Bali (31.000 dosis). Lalu, Kalimantan Utara (10.680 dosis), Sulawesi Barat (10.960 dosis) dan Papua (14.680 dosis).

Untuk proses vaksinasinya masih menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency Use of Authorization (UEA).

Pemprov Lampung telah menyiapkan ruang khusus untuk menyimpan vaksin tersebut.

Ruangan tersebut sangat dingin dengan suhu 8 derajat celcius.

Saat vaksin tiba, akan ditaruh di Kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung.

Untuk pembagian vaksin dilakukan secara berjenjang, dari pemerintah daerah ke pemda kabupaten/kota. Nantinya diskes 15 kabupaten/kota akan dipanggil untuk mengambil vaksin itu.

"Pihak pemda yang akan mendistribusikan kepada puskesmas di tingkat bawah, " kata Reihana.

Reihana menerangkan, semua penerima vaksin telah terdata di dalam sistem. SDM pemberi vaksin telah pula disiapkan sekitar 24.800 orang di 78 Rumah Sakit (RS) dan 301 puskesmas.

Berdasarkan Perpres 99 Tahun 2020, yang akan divaksin adalah usia dari 18 sampai dengan 59 tahun.

Prioritasnya bagi nakes, TNI, Polri, petugas Bandara kereta api, PLN, petugas pelayanan publik lain, petugas bandara hingga pelabuhan.

Sasaran penerima vaksin adalah kelompok risiko tinggi dengan sektor perekonomian dan pendidikan, daerah kawasan padat penduduk Bandar Lampung.

Kemudian, kontak erat kasus probable, ke arah pneumonia dan laboratorium untuk memutuskan mata rantai penularan.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmidzi mengatakan Indonesia menargetkan vaksinasi akan dilakukan selama 15 bulan yang akan dihitung mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022.

Dalam rentang waktu tersebut Siti menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dalam 2 periode. Periode pertama dilakukan di bulan Januari hingga April 2021 dan akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.

Untuk periode kedua akan dilakukan selama 11 bulan yang akan dimulai pada April 2021 hingga Maret 2022 yang akan menjangkau jumlah masyarakat sisa dari periode pertama.

81 Pasien Baru

Satgas Penanganan Covid Lampung juga mencatat ada tambahan 81 pasien anyar pada Minggu.

Dengan tambahan tersebut, total ada 6.567 kasus Covid di Lampung.

Adapun jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 8 orang sehingga totalnya menjadi 350 kasus.

Pasien yang sembuh sebanyak 51 orang sehingga totalnya menjadi 4.996 orang.

Salah satu pasien Covid yang berhasil sembuh yakni Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ofyar Zainuddin Tamin.

Kesembuhan ini disampaikan Rektor Ofyar kepada Tribun melalui pesan WhatsApp, Minggu.

"Alhamdulillah, iya saya sudah boleh keluar dari RS (Rumah Sakit)," kata Rektor Ofyar.

Meski sudah keluar dari RSUD Abdul Moeloek, Ofyar harus isolasi mandiri dahulu di rumah sampai hari ke-21 atau sampai Rabu (6/1/2021) mendatang.

Pihak RS akan terus memonitor kondisi kesehatannya.

Ofyar sendiri awalnya merasa tidak enak badan sejak 17 Desember 2020.

Ia kemudian melakukan rapid tes antigen dengan hasil reaktif.

Baca juga: Foto-foto Vaksin Corona Tiba di Lampung, Disimpan di Gudang Dalam Pengawalan Polisi

Baca juga: Cerita PNS yang Jadi Instruktur Pembuatan Tapis di Lapas Lampung

Selanjutnya, ia melakukan uji PCR dengan hasil positif Covid-19 dan pada 18 Desember 2020 diisolasi di RSUDAM. (Tribunlampung.co.idsom/byu)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved