Kasus Suap Lampung Tengah

Sempat Kebingungan Cari Tambah untuk DPRD Lampung Tengah, Taufik Dapat Bantuan dari Rekanan

Pada persidangan suap gratifikasi eks Bupati Lampung Tengah Mustafa, Taufik Rahman mengaku kebingungan untuk memenuhi permintaan tambahan dari DPRD.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hanif
Suasana sidang di PN Tanjungkarang. Sempat Kebingungan Cari Tambah untuk DPRD Lampung Tengah, Taufik Dapat Bantuan dari Rekanan 

Seteleh menjabat, Taufik mengatakan jika Pemkab Lanpung Tengah berencana meminjam uang ke PT SMI sebesar Rp 300 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

"Prosesnya dimulai sekitar bulan Februari diajak Bapak (Mustafa) dengan pejabat Pemkab untuk pinjam ke SMI, kami melakukan rancangan anggaran dan kajian serta studi kelayakan, selang kegiatan diusulkan pembahasan dibawa ke PT SMI dan dibahas lagi disana lalu PT SMI siap membantu konsultam studi kelayakan hingga disetujui proyeknya," terangnya.

Namun ditengah perjalan, Taufik mengatakan salah satu syarat pinjaman SMI ada yang kurang.

"Syarat pernyataan pinjaman dipotong, syarat tersebut dari PT SMI yang ditandatangi oleh Bupati dan anggota dpr cuman belum ada tandatangan kurang lengkap dari DPR," bebernya.

Taufik mengaku kurangnya tanda tangan tersebut lantaran adanya permintaan dari DPRD.

"Jadi saya sempat dipanggil, saya diminta oleh pak Mustaaa untuk memenuhi permintaan ketua DPRD waktu itu ada permintaan secara bertahap," bebernya.

"Anda bilang ada permintaan dari ketua DPRD itu dari siapa?" sahut JPU KPK Taufiq Ibnugroho.

"Yang menyampaikan itu Pak Mustafa, penyampaiannya waktu itu jadi ada permintaan dari DPRD seingat saya Rp 1 miliar," ujar Taufik.

"Saya ingatkan melalui BAP, saya dipanggil ke Gunung sugih, dia menyampaikan jika didatangi Natalis, dan disampaikan ada permintaan untuk tanda tangan soal pinjaman PT SMI Rp 5 miliar, benar?" tanya JPU Taufiq

"Benar saya diminta kumpulkan dari rekanan. Kemudian ada penyampaian lagi ada tambahan tiga miliar yang ditujukan kepada pimpinan partai Demokrat PDIP dan Gerinda," ujar Taufik.

JPU pun menanyakan terkait arahan Mustaga untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Ya cari dari rekanan, jadi ada beberapa rekanan yang disampaikan yakni pak Simon dan Awi (Budi Winarto)," jawab Taufik.

"Saya ingatkan di BAP, masih di bulan November 2017 saya bertemu pak Mustafa di Kedaton, Pak Mustafa meminta merealisasikan permintaan DPRD kalau bisa mengambil dari rekanan yang akan mengerjakan paket dari pembiayaan SMI termasuk refrensi nama rekanan Awi dan simon, kemudian saya menghubungi menawarkan paket proyek SMI, apa yang anda lakukan?" tanya JPU.

"Benar saya langsung hubungi Awi dan Simon," jawab Taufik.

Taufik pun mengaku dalam pengumpulan komitmen fee ia memerintahkan anak buahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved