Bocah Tenggelam di Metro
Warga Kaget Dengar Jeritan, Jasad Bocah Ditemukan di Dasar Kolam di Metro Timur
Warga Metro Timur, Kota Metro, Lampung dikagetkan penemuan jasad seoarang bocah di dasar kolam.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Warga Metro Timur, Kota Metro, Lampung dikagetkan penemuan jasad seoarang bocah di dasar kolam.
Warga yang hendak menguras kolam kaget mendengar jeritan minta tolong dua anak kecil.
"Kita di sana nguras kolam, mau ambil ikan. Nah, pas hujan deras turun ya pada pulang ke rumah. Ngopi sambil nunggu reda. Sekitar jam 15.30 WIB sampai 16.00 WIB, kita balik lagi ke kolam karena hujan berhenti," ujarnya.
Saat tiba di kolam miliknya, ada dua anak kecil teriak minta tolong karena rekannya tenggelam.
Baca juga: BREAKING NEWS Baru Kuras Kolam Ikan, Warga Metro Kaget Ada Bocah Tewas Tenggelam
Baca juga: Bocah Tenggelam Sempat Diberi Pertolongan, Ali: Nadi Nggak Ada
Polsek Metro Timur membenarkan adanya bocah tenggelam di empang kosong RT 6/RW 02, Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Jumat (12/2/2021).
Polisi juga sudah menyelidiki kasus ini.
Mewakili Kapolsek, Kanit Reskrim Polsek Metro Timur Bripka Agus Veramata mengatakan, korban berinisial ANJR (9), warga Jalan Stadion, Kelurahan Tejoagung, Metro Timur.
"Iya betul. Korban ditemukan warga sore tadi di salah satu kolam kosong. Dan sempat ditolong, namun ternyata sudah meninggal dunia karena tenggelam. Nah, korban ini main bertiga bersama temannya saat hujan turun," bebernya.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi.
Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kronologi
Seorang bocah ditemukan tewas tenggelam di kolam kosong di Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Jumat (12/2/2021).
Bocah berinisial ANJR (9) itu diduga tenggelam sekitar pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Saksi mata Ali Santoso mengaku bersama tiga warga lain mencari korban tenggelam di empang kosong Jalan Madukoro, Tejosari.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Metro Bertambah 4, Ada Pelajar SMP
Baca juga: Kantor Urusan Internasional dan UM Metro Gelar Webinar Series
"Memang dalam kolam itu. Mulai dari 100 sampai 170 sentimeterlah. Kita juga kelelap masuk situ. Kita nyebur ke dalam, karena enggak ada yang ngambang kan. Sekitar 5 sampai 10 menitanlah baru ketemu. Itu di dasar," bebernya.
Ali menjelaskan, warga langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Korban diangkat ke permukaan dan dipompa pada bagian dada.
"Waktu pertama kita pompa itu banyak keluar air dari mulut. Tapi ya nadi enggak ada. Kita bawa lari ke musala, ada Bu Bidan juga. Dipompa-pompa, dibantu oksigen juga. Tapi ya itu, korban tidak selamat," imbuhnya.
Ali Santoso bersama warga lain sempat berada di dekat lokasi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kita di sana nguras kolam, mau ambil ikan. Nah, pas hujan deras turun ya pada pulang ke rumah. Ngopi sambil nunggu reda. Sekitar jam 15.30 WIB sampai 16.00 WIB, kita balik lagi ke kolam karena hujan berhenti," ujarnya.
Saat tiba di kolam miliknya, ada dua anak kecil teriak minta tolong karena rekannya tenggelam.
Bersama warga lain, Ali kemudian menghampiri korban.
"Katanya temannya itu di kolam kosong itu. Ya kita langsung lari ke sana. Sekitar 100 meter sampai 200 meterlah jaraknya," beber Ali.
"Kita masuk, korban kita temukan di bawah. Di dasar. Belum ngambang. Tapi sudah biru semua. Nadinya kita cek enggak ada," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Indra Simanjuntak )
