Pisang Tanduk Crispy Tekibaw di Pringsewu, Omzetnya Capai Rp 2 Juta per Hari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Pisang Tanduk Crispy Tekibaw, UKM kuliner di Kabupaten Pringsewu yang sedang booming.

Dari berbagai macam penjual gorengan yang ada, Pisang Tanduk Crispy Tekibaw hanya menawarkan makanan berbahan satu jenis pisang.

Yaitu Pisang Tanduk. Kendati begitu dua sahabat pemilik Pisang Tanduk Crispy Tekibaw, Citra Yulian (27) dan Bertalia (28) menyajikan pisang tanduk dengan berbagai varian rasa.

Rincinya rasa coklat, coklat keju, tiramisu, taro, green tea, keju susu dan original.

Baca juga: 785 Personel Polda Lampung Terlibat Pengamanan Pilkakon Pringsewu 2021

Baca juga: Langkah DLH Pringsewu Antisipasi Pohon Tumbang di Jalinbar saat Hujan Deras

Seluruh rasa pisang tanduk ini ditawarkan dengan harga Rp 10 ribu per cup. Kecuali orginal, seharga Rp 2000 per potong.

Pisang Tanduk Crispy Tekibaw baru beroperasi di Kabupaten Pringsewu pada Desember 2020 kemarin. 

Sehingga sudah sekitar tiga bulan Pisang Tanduk Crispy Tekibaw 'mengudara' di Bumi Jejama Secancanan.

Pisang Tanduk Crispy Tekibaw berada di tepi ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.

Hanya memanfaatkan boks kontainer kecil di sudut halaman Bakso Solo Berseri.

Bagi usaha baru, Pisang Tanduk Crispy Tekibaw yang dimiliki oleh duo perempuan cantik ini tergolong ramai.

Baca juga: Pulas Tidur, Warga Pringsewu Tak Sadar Rumahnya Dikepung Polisi

Baca juga: Tanggul Embung Milik Pemprov Lampung di Pringsewu Jebol, DPRD Sebut Tak Ada Koordinasi

Omzetnya per hari mencapai Rp 2 juta. Citra dan Bertalia mengakui bila peminat pisang tanduk crispy tergolong banyak. 

Baik itu dari kalangan anak-anak, pegawai dan masyarakat umum.Bahkan pembelinya pun tidak hanya dari wilayah Pringsewu, melainkan ada yang melintas dari Tanggamus, dan Bandar Lampung.

Pelanggan yang tidak sempat datang ke lokasi jualan Pisang Tanduk Crispy Tekibaw dapat menghubungi ke nomor hand phone 081272008751.

Duo sahabat ini berharap usahanya semakin lancar.

"Pelanggannya tumpah, rezekinya tumpah seperti Tekibaw (bahasa Sumende artinya tumpah)," ujar mereka.

( Tribunlampung.co.id / R Didik Budiawan C )