Sidak Sembako di Pringsewu

Daging Sapi Beku Dijual Rp 110 Ribu per Kg, Asisten II: Ancam Pasar Ternak Sapi Pringsewu

Penimbunan daging sapi beku yang berasal dari luar wilayah Kabupaten Pringsewu mengancam pasar ternak sapi di Bumi Jejama Secancanan.

Tribunlampung.co.id / Robertus Didik
Asisten II Pemkab Pringsewu Masykur Hasan memimpin sidak usaha pembekuan daging di Kelurahan Fajar Esuk, Kecamatan Pringsewu, Senin (3/5/2021). 

Di lokasi tersebut juga terdapat pengolahan daging.

Pihaknya juga akan mengevaluasi daging yang dibekukan tersebut.

Mengingat ada beberapa jenis daging sapi yang ditemukan dari berbagai merek.

"Akan kita telusuri, apakah legal atau ilegal," imbuhnya.

Bila ditemukan daging sapi tidak layak edar, lanjut Masykur, Pemkab Pringsewu akan memberikan sanksi kepada pengusaha sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pringsewu drh Budi mengungkapkan, kelayakan suhu dalam penyimpanan daging idealnya di bawah 4 derajat celsius atau di atas 60 derajat celsius.

"Itu fase statis dimana bakteri tidak tumbuh. Jadi suhu berkisar 4-60 derajat celsius. Itu merupakan suhu kritis buat penyimpanan daging," katanya.

Jika ingin membuat daging beku, tambah Budi, suhu yang diperlukan di bawah 4 derajat celsius.

Kepala BBPOM Bandar Lampung Sukriadi Darma mengatakan, sesuai prosedur, dalam setiap penyimpanan daging sapi ada pencatatan suhu.

Pencatatan dilakukan setiap hari.

Pencatatan suhu harus divalidasi atau dikalibrasi.

Artinya, alat yang digunakan untuk penyimpanan daging itu berfungsi sesuai aturan.

Sukriadi mengatakan, BBPOM fungsinya sama dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, yaitu sama-sama melindungi masyarakat dari bahan pangan yang berisiko terhadap kesehatan.

Sehingga, semua pengusaha harus memenuhi seluruh jalur yang ditetapkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

"Kalau tidak (memenuhi jalur), kita tidak bisa menjamin. Karena daging itu bahan makanan yang berisiko tinggi, mudah dihuni bakteri," ungkapnya.

"Tadi sudah melihat tempat pembuatannya, tempat penyimpanannya, termasuk keterangan-keterangan awal (pengusaha) yang disampaikan kepada kami. Itu ada ketidaksesuaian," tuturnya.

"Tadi disampaikan bahwa (daging) diambil dari Jakarta. Nanti akan kami koordinasikan dengan teman-teman di Jakarta," tegasnya.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan )

Baca berita Pringsewu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved