Warga Keluhkan Kafe yang Ramai di Malam Hari, Reihana: Akan Ditangani Satgas

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tempat hiburan malam Shoutbank Gastobar di Jalan Gatot Subroto Telukbetung Selatan selalu ramai di malam hari. 

Alhasil aktifitas di Shoutbank Gastobar membuat warga risih apalagi di masa pandemi Covid-19 yang seharusnya menjaga protokol kesehatan. 

Heri (40) warga sekitar menjelaskan bahwa memang setiap malam khususnya Rabu malam ada banyak kendaraan yang parkir didepan tempat hiburan malam Shoutbank. 

Lanjutnya, banyak muda-mudi yang masuk ke tempat hiburan malam tersebut. 

Parahnya, kata Heri, saat didalam ruangan lampu sengaja dimatikan oleh manajemen dan terlihat berkerumun. 

Baca juga: Lihat Cafe Ramai dalam Gelap, Reihana Minta Satgas Covid-19 Bandar Lampung Bertindak

"Setiap malam rame, tapi kalau mau rame lagi pada malam ladis night atapun malam weekand kendaraan pasti numpuk depan shoutbank ini," kata Heri kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (20/6/2021)

Berdasarkan pantauan di tempat hiburan malam shoutbank itu tidak ada satupun orang didalamnya. 

Pintu digembok, dan halaman parkir juga dirantai oleh manajemen shoutbank. 

Kemudian penjaga atau security tempat hiburan malam itu tidak ada didalam ruangannya.

Permana warga lainnya juga menjelaskan bahwa tempat hiburan itu seharusnya jangan dibuka dulu saat ini. 

Baca juga: Kasus Konfirmasi Covid-19 di Lampung Hari Ini Bertambah 141 Orang

Karena memang Bandar Lampung ini masih berzona oranye dan harus ditingkatkan pengawasannya serta wajib warganya menerapat prokes. 

"Kalau malam rame dan prokes juga tidak dijaga, makanya diharapkan kepada satgas menerapkan prokes, " kata Permana

Jangan sampai zona oranye ini berubah menjadi merah lagi, ini menjadi tantangan bagi satgas covid untuk menerapkan prokes yang ketat. 

Semantara Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Lampung Reihana meminta kepada satgas Bandar Lampung untuk menangani keramaian di kafe Shoutbank. 

"Jadi kafe Shoutbank yang sempat ramai itu segera akan ditangani Satgas dari Kota Bandar Lampung," kata dr Kadiskes Provinsi Lampung saat dihubungi.