Bendera Putih di Pringsewu
Pengelola Wisata di Pringsewu Lampung Bertahan Hidup dengan Ngutang, Ada yang Mendadak Jadi Buruh
Sejumlah pengelola wisata di Kabupaten Pringsewu terpaksa harus menggali lubang untuk menyukupi kebutuhan hidup selama tidak bekerja
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) Kabupaten Pringsewu Rudi Harmoko mengungkapkan, pengibaran bendera putih itu sebagai bentuk menyampaikan unek-unek.
Ini mengingat sejak Mei 2021 ada penutupan tempat wisata di Kabupaten Pringsewu, sementara pengelola wisata harus taat aturan.
Menurutnya, pengibaran bendera putih sebagai ungkapan rasa perasaan dari pengelola wisata.
"Dimana mereka harus tutup, sementara kebutuhan mereka harus dicukupi," ungkap Rudi, Selasa, 3 Agustus 2021.
Ditambahkan Rudi, banyak pengelola wisata yang konfirmasi ke Forkom Pokdarwis terkait kondisi tersebut.
Menurut dia, pengelola wisata ini membutuhkan solusi. Sementara solusi itu sendiri sedang menjadi pembahasan bersama.
Sebab selama ditutup, banyak pengelola wisata yang tidak beraktivitas di destinasi wisata.
Rudi mengatakan, sebagian ada yang mempunyai pekerjaan lain selain mengurusi tempat usaha tersebut.
"Jadi yang perlu kita perhatikan itu yang murni kegiatannya di tempat wisata. Sehingga dampaknya menganggur," tukasnya. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )