Berita Terkini Nasional

Bukan Masuk Kabinet atau Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Kini Masuk Bursa Capres

Kini nama Jenderal Andika Perkasa kembali mencuat, bukan sebagai pembantu presiden di kabinet tapi sebagai kandidat calon presiden alias capres. 

Biro Pers Setpres/Rusman
Presiden Jokowi bersalaman dengan Jenderal TNI Andika Perkasa yang kini menjabat sebagai KSAD, baru menggantikan Jenderal TNI Mulyono, Kamis (22/11/2018). Kini nama Jenderal Andika Perkasa kembali mencuat, bukan sebagai pembantu presiden di kabinet tapi sebagai kandidat calon presiden alias capres.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jenderal Andika Perkasa sempat digadang-gadang bakal mengisi kursi kabinet Jokowi di tengah isu santer reshuffle dan pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang segera pensiun.

Kini nama Jenderal Andika Perkasa kembali mencuat, bukan sebagai pembantu presiden di kabinet tapi sebagai kandidat calon presiden alias capres

Nama Jenderal Andika Perkasa masuk dalam survei Capres yang diselenggarakan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Jenderal Andika Perkasa bersaing dengan nama-nama besar di kancah politik seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Moeldoko. 

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil terbaru jajak pendapat calon presiden yang dipilih responden.

Baca juga: Kabar Terbaru Isu Reshuffle Kabinet, Jenderal Andika Perkasa Tak Jadi Panglima TNI tapi Kepala BIN

Baca juga: Jenderal TNI Andika Perkasa Minta Uang yang Ditilap Dikembalikan Lewat Transfer

Dalam survei ini SMRC mengajukan 42 nama yang dipilih secara terbuka oleh responden untuk menjadi Presiden jika pemilihan dilakukan sekarang. Salah satu nama yang dimunculkan yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjadi sosok baru di panggung survei Capres. Padahal jenderal bintang empat ini jauh dari kancah politik, bahkan tidak pernah masuk dalam wacana calon presiden, baik yang keluar dari partai politik maupun pengamat. 

Survei yang melibatkan nama Andika Perkasa lebih kepada calon Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Dalam model survei semi terbuka dengan daftar 42 nama, Andika Perkasa mendapat dukungan 0,7 persen dari responden. 

Nilai tersebut sama yang didapat Menteri Keuangna Sri Mulyani, tapi masih diatas 0,1 persen dari Puan Maharani.

Namun dukungan responden terhadap Andika masih di atas nama-nama besar. Semisal Luhut Binsar Panjaitan yang mendapat 0,4 persen pemilih. 

Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang mendapat 0,3 persen pemilih. Ketum PAN Zulkifli Hasan 0,1 persen, Ketum PPP Suharso Monoarfa dan Moeldoko yang mendapat 0,0 pemilih. 

Kemudian dalam survei tertutup dengan 15 nama capres, nama Andika masih mendapat kenaikan dukungan menjadi 1,0 persen.

Angka tersebut masih di atas Kepala BIN Budi Gunawan 0,6 dan Airlangga Hartarto 0,5. Namun Andka kalah sama Sri Mulyani yang mendapat 1,5 persen dukungan.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan selama ini ada sejumlah studi yang menunjukan kualitas calon presiden lebih penting daripada ikatan dengan partai politik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved