Muktamar NU

Pemilihan Ketua Umum PBNU Urung Dilaksanakan di Lamteng, Sekretaris Panitia: Usulan Muktamirin

Rencana Pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU yang akan digelar di Aula Muktamar ke-34 NU urung dilaksanakan, lokasi dipindahkan karena perihal.

Editor: Hanif Mustafa
Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama
Ilustrasi Muktamar ke-34 NU. Rencana Pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU yang akan digelar di Aula Muktamar ke-34 NU urung dilaksanakan. 

KH As'ad akan bertarung dengan dua nama besar yang disebut-sebut calon kuat ketum PBNU yakni Prof KH Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

KH As'ad Ali juga bisa jadi jalan tengah bagi dua kandidat yang bertarung.

"Kiai As'ad ini bisa jadi kuda hitam, kalau ada dua kubu yang mengeras."

"Cenderung biasanya publik akan memalingkan wajahnya ke satu sosok yang dianggap sebagai jalan tengah," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada Tribunnews.com.

Diakuinya memang nama Kiai As'ad Ali belum sementereng sosok Said Aqil ataupun Gus Yahya.

Namun, di tengah dinamika dua unggulan calon Ketum itu, nama Kiai As'ad Ali bisa menjadi alternatif yang mengakomodasi irisan kelompok pendukung Said Aqil dan Gus Yahya.

Profil Singkat KH Asad Said Ali

KH Asad Said Ali adalah mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Dia dipercaya Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat di BIN.

Rizal Ramli menambahkan rekam jejak Asad Said Ali tak perlu diragukan lagi.

Ia adalah Alumnus Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Alumni Hubungan Internasional UGM. 

KH As'ad Ali mendapat Gelar Doktor Horonis causa dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, dan Penanggung jawab kaderisasi di PBNU.

"Kiai Asad akan mampu memimpin NU untuk meneruskan dan memperbaharui Khitah NU 1926, menjadi bagian penting dari peningkatan keadilan dan kemakmuran Rakyat," katanya.

Profil KH Yahya Cholil Staquf

Sebagaimana diikutip dari Tribunnews, KH Yahya Cholil Staquf berasal dari di Rembang, Jawa Tengah.

Ia lahir pada 16 Februari 1966.

KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dan saat ini menjabat sebagai Katib Aam Syuriah PBNU.

Ayahnya merupakan tokoh NU sekaligus salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibunya bernama Muchisnah.

KH Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Soal pendidikan, KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan pendidikan formal di pesantren.

Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta.

Baca juga: Lokasi Pemilihan Ketua Umum PBNU Pindah, Wapres Ma’ruf Amin Beri Wejangan

Pendidikannya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan sebagian tayang di Tribunlampung.co.id

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved