Muktamar NU
Ketum PBNU, Gus Yahya Pimpin PBNU, Libatkan KH Said Aqil Siradj di Kepengurusan
KH Yahya Cholil Staquf resmi menahkodai Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) untuk 5 tahun kedepan.
Gus Yahya mengatakan dirinya akan melibatkan KH Said Aqil Siradj didalam kepengurusannya.
Terkait program kerja, satu diantaranya menghidupkan kembali semangat dan cita-cita Gus Dur.
Menurutnya, hal itu bukanlah konsep yang sederhana. Karena masyarakat telah memiliki imajenasi tentang sosok Gus Dur.
Karenanya, masyarakat pun harus bisa menangkap pesan, nilai-nilai, semangat dan cita-cita dari Gus Dur.
Gus Yahya menegaskan, sosok Gus Dur melakukan segala sesuatunya secara sendiri. Tidak mungkin ada seseorang yang mampu menggantikan beliau setelah tiada.
Gus Yahya menekankan, setelah pelaksanaan Muktamar ke-34 NU akan menjadi kerja, kerja, kerja.
"Dari kemarin kita ini ger-geran, kita itu kayaknya berantem tapi kita ger-geran terus dan seperti olahraga saja,” ungkapnya.
Dirinya juga akan berbicara dengan Rais Aam, karena punya pandangan yang tajam.
Ia juga akan berbicara dengan para mid formatur, yaitu wakil dari Sumatera, seperti dari Lampung ada Moh Mukri, dan Wakil dari Kalsel Asib Salim.
Baca juga: Muktamar NU 2021, Gus Yahya akan Libatkan Said Aqil Siradj di Kepengurusan PBNU
Lalu, perwakilan Indonesia Tengah. Seperti dari Sulawesi Utara yakni Auli Astaha, dari NTB Masnun.
Kemudian dari Indonesia Timur, ada Umbu Montopo yang merupakan Ketua PWNU NTT dan Sarbin Sahe dari Maluku Utara.
"Kami akan bertemu untuk menentukan struktur pengurus harian lengkap, tidak ada intervensi-lah. Dari mana itu tidak sempat intervensi itu, " kata Yahya yang juga merupakan kakak dari Menteri Agama (Manag) Yaqut Cholil Qoumas.
( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama / Bayu Saputra )