Bandar Lampung
Kemenag Buka Pintu Umrah untuk Lampung, Tiga Jamaah Asal Tulangbawang Terbang ke Tanah Suci
Kemenag telah membuka pintu bagi masyarakat Indonesia termasuk Lampung, tiga jamaah asal Tulangbawang terbang perdana ke tanah suci.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Hanif Mustafa
"Karena tes PCR sudah keharusan dan perasaan tahu kalau saya beserta keluarga positif diberangkatkan saya pastinya senang dan bersyukur kalau Allah SWT itu mendengar doanya selama ini," kata Arief Rakhman.
Arief Rakhman mengaku kaget sekali saat pertama kali ketanah suci dirinya dihadapkan dengan persolaan Covid-19 dan tentu ini membuatnya kebingungan.
"Tetapi sebentar lagi dirinya bersama istri dan anak berangkat ketanah suci dirinya sangat bersyukur dan selalu mengucapkan alhamdulillah," tandasnya.
Terpisah Kabid Penyelenggara Haji dan umrah Kanwil Kemenag Lampung M Ansori F Citra, mewakili Kakanwil Juanda Naim mengatakan bahwa umrah ini bukan Goverment to Goverment (GtoG) tetapi Business to Business (BtoB).
"Jadi masyarakat itu yang langsung kepada pihak penyedia jasa layanan umrah dan Kemenag tidak menerima pendaftaran," sebutnya.
"Kemenag Lampung hanya regulator dan mereka langsung dari pusat umrahnya," imbuhnya.
M Ansori F Citra mengaku Kemenag Lampung menyambut senang karena keran umrah sudah dibuka.
"Karena kita selama pandemi ini tidak bisa ke tanah suci dan besok alhamdulillah kita diberikan umrah dari Kerajaan Arab Saudi, " kata Ansori
Kata M Ansori F Citra, Kemenag tetap meminta data jamaah umrah ke PPIU sebagai bahan untuk evaluasi pengawasan dan bersinergi tetap meminta data kepada mereka.
"Tetapi semua jamaah umrah harus mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ketat, sebelum berangkat 3 hari dikarantina," ucapnya.
M Ansori F Citra menambahkan setelah kepulangan jamaah nanti akan karantina selama 7 hari, sebagai upaya mencegah adanya penularan covid-19.
"Jadi kalau jamaah umrahnya berduit bisa saja dikarantina di hotel dan bisa saja pakai asrama haji untuk karantina, " kata Ansori
"Tetapi sekarang hanya di Asrama Haji di Pondok Gede dengan alasannya petugas bisa lebih mudah untuk mengontrol jamaah," tandasnya ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )