Lampung Selatan
Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan Nekat Melaut Meski GAK Berstatus Waspada: Kalau Nggak Makan Apa
Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan nekat melaut meski Gunung Anak Krakatau (GAK) berstatus waspada. Nelayan Pulau Sebesi pun berdalih tak bisa makan.
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan – Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan nekat melaut meski Gunung Anak Krakatau (GAK) berstatus waspada.
Bahkan pihak berwenang sudah mengingatkan kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekat radius 2 kilometer.
Nelayan Pulau Sebesi pun berdalih tak bisa makan jika tak nekat melaut.
Sebagaimana dikatahui aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda masih terpantau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Bahkan, kembali terjadi erupsi di gunung api yang sempat mengalami letusan cukup besar di akhir tahun 2018 silam yang memicu tsunami Selat Sunda.
Baca juga: Warga Pulau Sebesi Tetap Beraktivitas Normal Meski Gunung Anak Krakatau Alami Peningkatan Aktivitas
Baca juga: Jelang Ramadan 2022 Harga Cabai dan Sayuran di Pasar Inpres Lampung Selatan Turun Hingga Rp 10 Ribu
Erupsi Gunung Anak Krakatau berlangsung pada Jumat (25/3/2022) siang, sekira pukul 14.37 WIB.
Adapun tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak atau kurang lebih 2.157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 54 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan Andi Suardi mengakui kembali terjadi erupsi.
"Iya, tapi tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status Level II (Waspada)," kata Andi, pada Jumat (25/3/2022).
Dengan rekomendasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau, Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Baca juga: Kisah Yolanda Jadi Duta Bahasa Provinsi Lampung 2022, 6 Tahun Gagal Beragam Lomba
Baca juga: Kapolres Tanggamus Lampung Pimpin Sertijab Kasatreskrim dan Kapolsek Cukuh Balak
Perlu diketahui pada erupsi pertama terjadi pada Kamis (24/3/2022) itu, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara.
Erupsi kedua terjadi pada Kamis (24/3/2022) pukul 11.10 wib dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni bekisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ketiga terjadi pada hari ini, Gunung Anak Krakatau kembali melontarkan material panas dengan ketinggian berkisar 2.000 meter diatas puncak atau 2.157 meter di atas permukaan laut.
Hari ini terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau kembali. Sehingga dalam dua hari ini telah terjadi 4 kali erupsi.
Warga Pulau Sebesi Tetap Beraktivitas Normal
Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan masih tetap beraktivitas seperti biasanya meski Gunung Anak Krakatau erupsi sebanyak tiga kali.
Sebagaimana diketahui Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali menunjukkan aktivitasnya.
Tercatat sudah 3 kali Gunung Anak Krakatau ini mengalami erupsi.
Pada erupsi pertama, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 wib dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni bekisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ketiga terjadi pada hari ini, Jumat (25/3/2022), Gunung Anak Krakatau kembali melontarkan material panas dengan ketinggian berkisar 2.000 meter diatas puncak atau 2.157 meter di atas permukaan laut.
Bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM magma.esdm.go.id mengatakan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Sementara itu warga Pulau Sebesi, pulau yang jaraknya tidak jauh dari Gunung Anak Krakatau masih masih tetap beraktivitas seperti biasa.
Salah seorang warga pulau sebesi yang sehari-harinya menahodai kapal keliling pulau, Chandra mengatakan bahwa saat ini kondisi warga masih beraktivitas seperti biasa.
"Hari ini informasi Gunung Anak Krakatau aktif, tapi seperti biasa warga Sebesi tetap melakukan aktivitas seperti biasa," kata Chandra, pada Jumat (25/3/2022)
"Artinya masih normal. Warga yang sehari-hari berkebun tetap berkebun. Yang mencari ikan, tetap mencari ikan. Cuaca juga lagi bagus," jelasnya.
Chandra mengaku mendengar beberapa kali suara detuman dan melihat asap yang membumbung tinggi di udara sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Terjadi beberapa suara dentuman," katanya.
"Terlihat juga asap membumbung tinggi ke atas," kata Chandra sambil menunjuk ke arah asap tersebut
"Tapi saat ini bisa sama konfirmasi bahwa aktivitas masyarakat masih seperti biasa," jelasnya.
Warga lainnya bernama Edi mengatakan dirinya masih tetap mencari ikan ditengah erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Saya tetap masih mencari ikan. Ya takut sih. Paling saya cari ikan sekitar pulau aja. Tidak berani mendekat. Sampai status waspadanya dicabut," ucapnya.
"Kalau nggak melaut anak istri mau makan apa," pungkasnya.
Dilarang Mendekat
Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali menunjukan adanya aktivitas erupsi sebanyak dua kali pada Kamis (24/3/2022).
Dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, erupsi pertama terjadi pada pukul 09.12 wib dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 500 meter diatas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut.
Pada erupsi pertama itu, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 wib dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni bekisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang teramati pada erupsi kedua itu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa Andi Suardi.
"Iya mas," katanya.
Baca juga: 4 Kali Erupsi Selama Dua Hari, Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada
Baca juga: Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan Tetap Beraktivitas Meski Gunung Anak Krakatau Erupsi Tiga Kali
"Hingga saat ini, status Gunung Anak Krakatau itu masih dalam level II atau waspada dan masyarakat dilarang mendekati kawah dalam radius 2 kilometer," jelasnya.
"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," begitu bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )