Bandar Lampung
JPO di Bandar Lampung Kian Rusak, Dishub Sebut Pihak Lain yang Tanggung Jawab
Pemeliharaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bandar Lampung masih bergantung pada pihak ketiga.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemeliharaan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bandar Lampung masih bergantung pada pihak ketiga.
Sebab, kepemilikan dan pengelolaan sarana penyeberangan umum tersebut masih menjadi wewenang pemilik advertising.
Secara keseluruhan, terdapat 8 JPO di Bandar Lampung.
Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung mengatakan, peranan pihaknya sebatas untuk mengkaji keefektifan titik-titik penempatan JPO bagi pejalan kaki.
"Pemeliharaan JPO masih milik pihak ketiga," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Bandar Lampung Socrat, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Eva Klaim Sebaran Covid di Bandar Lampung Terkendali
Baca juga: KPU Lampung Menilai Kesiapan Teknologi e-Voting Perlu Dipersiapkan Sebelum Diterapkan di Pemilu 2024
Padahal, kondisi JPO di Bandar Lampung kini banyak yang sudah rusak.
Kondisinya kusam, berkarat, catnya terkelupas dan kropos. Beberapa tapakan kaki pun terlihat berlubang dan menganga.
Selain itu, adanya bekas vandalisme di beberapa JPO di Bandar Lampung.
Kondisi tersebut makin memperparah kesan kumuh di sana.
Jejak vandalisme yang didapatkan ada yang menggunakan media banner dan ada yang langsung di dinding JPO.
Bahkan, beberapa bentuk vandalisme terkesan pribadi, karena berbentuk pernyataan kasih sayang kepada pasangan.
Keadaan tersebut membuat sejumlah pejalan kaki enggan untuk menggunakannya.
Baca juga: Oknum Anggota Polres Tulangbawang Terjaring OTT Propam Polda Lampung
Baca juga: Reihana Menilai Rencana Pembukaan Gerai Vaksinasi di Rest Area Berpotensi Timbulkan Kerumunan Massa
Terkait hal ini, Socrat mengaku pihaknya sudah menyampaikan ke pihak advertiser untuk merevitalisasi kembali.
"Secara rutin memang sudah kita minta untuk dipelihara," kata dia.
Vandalisme
Sebelumnya diberitakan jika Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan RA Kartini, Bandar Lampung tak luput dari aksi vandalisme, Rabu (23/3).
Anehnya aksi vandalisme di JPO Bandar Lampung itu seperti dihadirkan untuk orang yang disayang.
Dengan berbekal kain putih bekas banner dan cat, beberapa nama wanita ditulis di sana disertai dengan gambar berbentuk hati. Isi tulisannya yakni HBD Aisah dan HBD Diana.
Artinya, ucapan selamat ulang tahun yang ditujukan kepada seseorang. Dari bentuknya, kelakuan ini besar kemungkinan dilakukan oleh usia remaja yang memamerkan kemesraan.
Rani, pengguna JPO menuturkan, aksi vandalisme tersebut merusak pemandangan fasilitas umum yang dibangun.
"Yah, kita mah cuma ngontrak hidup di dunia ini, dunia kan sudah seakan milik mereka," kata Rani yang merupakan warga Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, kemarin.
Ia menilai, tulisan di JPO tersebut tidak ada nilai seni sama sekali, justru membuat JPO terlihat kotor dan kumuh.
Dari informasi yang dikumpulkan, vandalisme bentuk itu telah diletakan sejak beberapa waktu ke belakang.
Keadaan serupa juga ditemukan di sejumlah JPO lain, seperti JPO Jalan Raden Intan dan Jalan Teuku Umar. Coretan bahkan dilakukan dengan menempelkan langsung dengan cat dan tinta di badan JPO.
Sementara itu, Alvian warga Way Halim meminta Pemkot Bandar Lampung gencar untuk melakukan razia pelaku vandalisme. Kerena sudah jelas aksi vandalisme itu merusak keindahan kota.
"Seharusnya Bandar Lampung itu sebagai barometer keindahan kota bukan sebaliknya malah menjadi kotor oleh tangan-tangan jahil," kata Alvian, Rabu.
Menurutnya, seharusnya Bandar Lampung itu sebagai ibu kota Provinsi Lampung ini terbebas dari vandalisme.
"Jadi diharapkan kepada Pemkot Bandar Lampung untuk menertibkan aksi vandalisme yang merusak keindahan kota," kata Alvian seraya menyarankan kepada pemkot untuk membuat suatu wadah perkumpulan untuk mengekspresikan diri melalui seni menggambar tersebut.
Eva Minta Dibersihkan
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menyebut masih sulit untuk membersihkan jejak vandalisme secara menyeluruh di Bandar Lampung. Hal itu karena tindakan kenakalan itu berpindah setiap waktunya, menyesuaikan dengan inspirasi pelaku.
"Karena saat di sini tidak ada, di sana ada lagi, kayak kemarin waktu di perbatasan itu," kata Eva dalam wawancara terpisah, Rabu (23/3).
Eva menyebut dirinya telah memerintahkan jajaran dari instansi terkait untuk secara rutin melakukan penelusuran, khususnya di ruang-ruang terbuka milik publik.
"Sudah diarahkan melalui dinas terkait untuk disisir kembali, dan dibersihkan jika mendapati aksi vandalisme," ucap dia.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )