Tulangbawang Barat
Kisah Pilu Ortu TKI asal Lampung Telantar di Turki, Ditipu Setelah Habis Uang Puluhan Juta
Imam Taufik adalah satu dari empat warga Lampung yang terdampar di Turki bersama puluhan orang lainnya dari Indonesia.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Ahmad Sundari menceritakan, awalnya Taufik mendaftar untuk menjadi pekerja migran ke Taiwan melalui agen atau sponsor Sri Rahayu.
Namun di situ sudah lebih dari setahun tidak ada pemberangkatan.
Kemudian dari sponsor yang pertama dipindahkan ke sponsor kedua, yakni Nurhayati dan Bimo.
Dari Nurhayati dan Bimo, Imam Taufik dijanjikan berangkat ke Polandia.
Pada Oktober 2021 lalu, barulah Imam Taufik berangkat bersama sekitar 75 orang lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan Turki.
"Kata agen penyalur itu, anak saya mestinya ke Turki dulu. Karena katanya kalau ke Polandia itu harus transit ke Turki selama tiga bulan sembari menunggu panggilan dan mengurus Incomet di Turki seperti sejenis KTP untuk bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.
Setelah tiga bulan di Turki, ternyata tidak ada pemberangkatan ke Polandia.
Alasannya, karena tengah berkecamuk perang Ukraina dan Rusia.
"Jadi alasan itulah tidak bisa masuk ke Polandia," papar Ahmad.
Dari informasi yang didapat pihak keluarga, Imam Taufik bersama puluhan orang lainnya dari Indonesia sempat bekerja di pabrik sepatu dan masker di Turki.
Namun tidak lama, pabrik tersebut tutup. Dan mereka pun menganggur sampai kehabisan bekal.
Informasi yang didapat, dua bulan sebelumnya, puluhan WNI itu tinggal di penampungan yang disediakan oleh sponsor.
Namun sekarang mereka tinggal menumpang-numpang di tempat rekan sejawat yang bekerja resmi di Turki.
( Tribunlampung.co.id / Endra Zulkarnain )