Bandar Lampung

Kisah Para Napi Perempuan Tetap Berkarya Meski di Dalam Penjara

Para napi perempuan di Lapas Kelas IIA Bandar Lampung memperingati Hari Kartini. Mereka menggelar fashion show.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Gustina Asmara
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Tiga orang napi Lapas Perempuan Bandar Lampung menunjukan aksinya pada lomba fashion show di dalam lapas setempat, Kamis (21/4/2022). 

Ia belajar menjahit hingga akhirnya bisa membuat busana sendiri. Ia telah membuat banyak kebaya dan hasilnya dijual kepada siapa saja yang ingin membeli.

"Saya bisa buat satu kebaya satu hari. Kebaya-kebaya ini dijual sama pihak Lapas. Nanti kalau laku dapat bagi hasil. Jadi meski di dalam penjara, masih bisa berkarya," jelasnya.

Baca juga: Bocah Usia 8 Tahun Khatam Alquran dalam Waktu 14 Hari, Malika Baca Alquran Setiap Selesai Salat

Baca juga: Viral Cerita Cinta Kepala Sekolah dan Murid di Lampung, Nikah Gegara Wattpad

Rechi Ferlian menuturkan, sangat senang dengan peringatan Hari Kartini ini.

Kegiatan itu merupakan salah satu hiburan bagi para warga binaan sekaligus menunjukkan hasil karya yang telah dibuat.

Ia mengaku telah membuat baju kebaya, kue, kerajinan tangan Tapis dan banyak lagi.

"Meski di dalam penjara, harus tetap berkreasi. Bisa di bidang pertanian, perindustrian, perikanan. Barang-barang kita bisa dijual kepada petugas atau masyarakat di sekitar," ujarnya.

Kasubsi Sarana Kerja Lapas Perempuan Bandar Lampung Elka Chrisdiawanti mengatakan, perayaan Kartini seperti fashion show bagi warga binaan Lapas ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat Kartini.

Dengan penampilan fashion show ini para napi menunjukkan hasil karya yang dihasilkan dan dijahit serta diproduksi di dalam Lapas.

"Kegiatan ini sebagai wadah referensing napi selama masa pidana dalam Lapas dan selain fashion show ini ada juga lomba dai," kata Elka.

Elka menuturkan, pihaknya juga menggelar one day one prison.

Dalam kegiatan ini, para warga binaan menujukan produk hasil karyanya untuk diperjualbelikan kepada pegawai Lapas.

"Jadi kebaya yang dikenakan itu merupakan hasil karya dari para napi. Jadi saat nanti mereka keluar Lapas sudah memiliki keahlian. Lapas ini juga menerima order gamis Lebaran batik. Setelah hasil karya terjual ada premi untuk para warga binaan," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved