Pringsewu

Pilkakon e-Voting Lebih Ringkas, Warga Pringsewu Lampung Tak Keberatan Dipakai Pemilu

Warga tidak keberatan apabila pemilihan dengan cara e-voting akan diteruskan dalam pemilihan umum. Alasannya karena cara seperti ini lebih ringkas.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/tri yulianto
Ilustrasi- Pilkakon e-voting dinilai lebih ringkas. Warga Kabupaten Pringsewu Lampung tidak keberatan cara ini juga dipakai dalam pemilu nanti. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Warga Kabupaten Pringsewu, Lampung menilai pemilihan kepala pekon (pilkakon) secara e-voting lebih ringkas.

Eni warga Pekon Sukaratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, mulanya tidak paham cara mencoblos dengan e-voting.

Lantas diarahkan oleh panitia untuk melakukan pencoblosan Pilkakon secara e-voting.

"Pemilihan dengan cara ini (e-voting) lebih mudah, dibanding mencoblos pakai kertas," ujar Eni, Rabu (18/5/2022).

Ia menceritakan berdasarkan pengalamannya, mulanya klik tombol pemilihan, lalu keluar gambar calon, setelahnya baru pilih lagi kolom pilih atau tidak, barulah selesai.

Baca juga: Polres Pringsewu Klaim Tidak Ada Konflik Sosial Jelang Pilkakon Serentak 18 Mei 2022

Baca juga: Dua Puskesmas Layani Pemeriksaan Kesehatan CJH di Mesuji Lampung

"Kalau cara ini cuma pemilihan menu yang agak perlu waktu, beda dengan kertas coblos langsung lipat," terang Eni.

Ia pun mengaku, tidak keberatan apabila cara e-voting akan diteruskan dalam pemilihan umum. Alasannya karena cara seperti ini lebih ringkas.

Sayangnya, kata Eni, jumlah bilik suara yang sedikit, karena hanya ada satu di tiap TPS.

Berbeda jika pemilihan dengan kertas minimal ada dua bilik suara. 

"Kalau yang TPS biasanya ada dua atau tiga, sekarang cuma satu untuk tempat mencoblosnya, itu yang bikin lama juga," terang Eni.

Diketahui, sebanyak 19 pekon di Pringsewu menggelar pemilihan kepala pekon (pilkakon) serentak 2022 secara e-voting, Rabu (18/5/2022).

Jadwal pilkakon secara e-voting, umumnya mulai pukul 7.00 WIB, namun di lapangan waktu tersebut digunakan untuk persiapan, pembukaan, dan sosialisasi. 

Sejak awal, warga sudah banyak yang berkumpul di tempat pemilihan suara (TPS).

Namun umumnya panitia pilkakon secara e-voting ini memprioritaskan pada warga lanjut usia karena perlu bimbingan. 

Setelahnya perempuan karena ditoleransikan harus mengurus keperluan rumah tangga. Sehingga turut didahulukan. Baru kemudian laki-laki dan warga yang masuk golongan lebih muda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved