Pemilu 2024
Gabungan Pemuda Pringsewu Minta Jangan Ada Politisasi Agama di Pemilu dan Pilkada 2024
Gabungan pemuda di Kabupaten Pringsewu minta jangan ada politisi agama jelang Pemilu dan Pilkada 2024.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Gabungan pemuda di Kabupaten Pringsewu minta jangan ada politisi agama jelang Pemilu dan Pilkada 2024.
Hal itu jadi tema pertemuan halal bihalal dan silaturahmi antar organisasi kepemudaan dan komunitas yang digelar di Gedung NU Pringsewu.
Dalam acara itu hadir para pemuda dari GP Ansor, Banser, Pemuda Katolik, Forum Pemuda Kristen, Perhimpunan Pemuda Hindu, Pemuda Budha, BPK Oi Pringsewu dan RamonesArt.
Serta berbagai komunitas, terdiri dari Berbagi Nasi, Vespa Bambu Seribu, Indonesia Escorting Ambulance, My Trip My Adventure, Komunitas IT, dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dengan semangat nasionalisme ini juga untuk menguatkan rasa persaudaraan pemuda dari berbagai latar belakang berbeda.
Baca juga: Soal Anggaran Pemilu 2024, Begini Kata KPU Lampung
Ketua Panitia, Fitri Amin Buchori mengungkapkan, kelompok pemuda dari berbagai kelompok dan komunitas membawa jargon Kearifan Toleransi Adiwarna atau disingkat KiTA.
"Jargon ini untuk mengingatkan kembali terkait siapa itu KiTA. Sebagai pemuda Indonesia yang berideologi Pancasila. Bersemboyan Bhineka Tunggal Ika," kata Fitri, Senin (23/5/2022).
Harapannya, dengan keberagaman latar belakang itu menjadi hal yang indah. Ketika direkatkan dengan semangat budaya atau kearifan toleransi.
"Semua yang berbeda ini, kita satukan untuk menjadi satu kesatuan, mewujudkan Indonesia tetap dalam satu bingkai NKRI," ujar Fitri.
Ia yang akrab disapa Pi'i ini menambahkan, lewat kegiatan ini juga memberi pesan jelang hajat politik yang akan datang, Pemilu dan Pilkada 2024.
Diketahui intoleransi cenderung meningkat ketika ada gelaran kontestasi politik. Kondisi itu, seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 lalu.
"Isu-isu agama kerap kali muncul dan kerap memancing konflik. Tidak menutup kemungkinan politisasi SARA akan terjadi lagi dalam hajat politik yang akan datang," kata Pi'i.
Gabungan pemuda di Kabupaten Pringsewu berpesan supaya tidak membawa isu suku, agama, ras dan antar golongan lagi ke dalam kontestasi politik.
Mengingat dampaknya yang cukup besar bagi kehidupan harmonis masyarakat Indonesia yang heterogen.
Baca juga: Futri Zulkifli Hasan Maju di Pemilu 2024 Lewat Dapil Lampung I, Lumbung Suara Sang Ayah
Pasi Intel Kodim 0424 Tanggamus Letnan Dua Masirun yang hadir mewakili Dandim Letkol Arm Micha Arruan mengakui bila jelang 2024 masyarakat akan di hadapkan dalam nuansa politik.