Bandar Lampung

Nasib Nelayan Pesisir Bandar Lampung, Niat Jaring Ikan Malah Dapat Sampah

Keberadaan sampah mengganggu mata pencaharian warga di Kampung Nelayan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Aktivitas nelayan payang di pesisir Kota Bandar Lampung. Niat menjaring ikan justru lebih banyak mendapatkan sampah. 

"Ga tau kalau beratnya, yang pasti, sehari itu semua nelayan harus dapat hasil yang sama, belakangan ini sehari satu orang hanya bisa dapat Rp 20 ribu saja," tutur Arifin.

Berpindah ke kampung nelayan di Gudang Lelang, Bandar Lampung, seorang nelayan laut kepada Tribun mengaku bobot dari hasil tangkapan dalam sekali melaut untuk saat ini belum mengalami perubahan.

"Kalau nelayan laut, tangkapannya masih normal, tapi menang karena cuaca beberapa jenis ikan menjadi jarang tertangkap, tapi belum mempengaruhi bobot tangkapan," kata Rudi, seorang nelayan laut.

Harap Ada Solusi

Seorang nelayan payang di Bandar Lampung, Arifin berharap permasalahan sampah yang mengalir ke pesisir ini dapat segera mendapat solusi dari pemerintah setempat.

"Sampah dari kali (sunagi) ini ke pesisir, apalagi kalau pasang dan ditimpa hujan, sampah-sampah bisa sampai naik daratan sini," kata dia 

Terpisah, Plt Kepala DLH, Riana Afrilia mengakui adanya kenaikan bobot sampah harian di Bandar Lampung.

Semula sampah di Bandar Lampung seberat  800 ton, kini menjadi 1000 ton sehari.

Dia pun mengaku sudah mengimbauan masyarakat untuk membuang sampah tepat waktu dan tepat lokasi.

"Kita melalui UPT telah melakukan imbauan. Juga sudah membuat surat edaran untuk membuang sampah pukul 6 pagi dan 6 sore,"  ucap Riana Afrilia.

(Tribunlampung co.id/ V Soma Ferrer

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved