Lampung Utara
Warga Lampung Utara Sukses Jual Madu Trigona Rp 12,5 Juta Hasil Budidaya Mandiri
Andre Setiawan bisa menjual sekitar 50 botol madu trigona. Dalam satu botol berukuran 250 mililiter, madu trigona dijual dengan harga Rp 250 ribu.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Heribertus Sulis
Dirinya mengakui bahwa saat ini masih terkendala pada permodalan, namun keadaan itu tidak menjadi suatu alasan untuk mundur dari tanjakan.
"Pokoknya terus berusaha dan usaha. Karena yakin saja akan ada hasil dalam setiap usaha,” katanya.
Menganal lebah trigona
Madu trigona adalah madu yang berasal dari lebah trigona. Lebah Trigona memiliki nama ilmiah Apis Trigona.
Mengutip tribunnews wiki, lebah trigona adalah jenis lebah madu yang paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat kawasan hutan seluruh Indonesia.
Lima ratus spesies lebah madu klanceng Trigona yang tersebar di seluruh dunia yaitu Trigona Itama, Trigona scaptotrigona, Trigona laeviceps,Trigona apicalis dan Trigona thorasica.
Lebah madu klanceng Trigona banyak ditemukan di kawasan tropis atau subtropis diantaranya Australia, Afrika, Asia Tenggara dan kawasan Amerika Tropis.
Di daerah tropis Indonesia, yang berdekatan dengan garis khatulistiwa dengan hutan hujan dihuni lebih dari 29 spesies Trigona.
Trigona dikenal sebagai lebah penghasil madu dan propolis.
Propolis adalah zat resin lilin dari getah tanaman yang mengandung mineral dan antibiotik untuk kesehatan manusia.
Trigona memiliki nama lokal yang sudah terkenal sejak lama, yaitu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat disebut klanceng, dan di Kalimantan Selatan disebut kelulut, serta di seputar Jawa Barat dan Banten disebut teuweul. (2)
Ciri-ciri lebah trigona
Spesies lebah ini bertahan hidup dengan cara menggigit, bukan menyengat.
Salah satu perbedaan fisik spesies lebah ini dapat dilihat dari bentuk sarangnya.
Sarang lebah madu spesies Apis berbentuk heksagonal, sedangkan sarang lebah Trigona berbentuk seperti pot atau kendi bulat yang melintang secara horizontal.