Berita Lampung
18 Ternak Sakit Mulut-Kuku, Metro Selatan Lampung Resmi Zona Merah
Pasca terkonfirmasinya 18 ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), kini Kecamatan Metro Selatan, Metro, Lampung dinyatakan sebagai zona merah.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Kiki Novilia
"Jadi di sana tidak boleh keluar. Itu satu kecamatan hewan di sana tidak boleh keluar, kalau transaksi di situ saja boleh," tukasnya.
Diketahui, sebanyak 18 hewan ternak di wilayah Kecamatan Metro Selatan dinyatakan positif PMK.
Adapun 18 hewan ternak yang positif terdiri dari 13 ekor sapi dan 5 ekor kambing.
Lampung Tengah Bebas PMK
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah memastikan belum ada ternak di wilayahnya yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebab, Pemkab Lamteng segera menggandeng Forkopimda seperti Polri dan TNI untuk membentuk satgas sejak awal kemunculan penyakit mulut dan kuku.
"Sampai hari ini belum ditemukan satu pun yang terjangkit penyakit mulut dan kuku," kata Bupati Musa Ahmad, Senin (27/6/2022).
Bahkan menjelang Idul Adha ini, dilakukan pengawasan ternak di setiap kandang pemilik ternak secara door to door.
"Pendampingan dan pengawasan yang diberikan oleh Satgas yakni terkait antisipasi dan penyuluhan terkait ciri-ciri hewan yang terkena PMK," bebernya.
Ia juga berterimakasih kepada Wakil Gubernur Chusnunia Chalim yang telah melakukan apel siaga pencanangan perdana vaksinasi PMK di Lampung Tengah dan dipusatkan di Kecamatan Seputih Agung beberapa waktu lalu.
"Artinya ada perhatian juga dari pusat dan provinsi terkait pencegahan PMK, karena Lampung Tengah merupakan sentra ternak terbesar di Provinsi Lampung," ujarnya.
Ia yakin, ini bisa menekan penyebaran PMK secara cepat.
Sebelumnya, Wagub Chusnunia Chalim melakukan apel siaga pencanangan pemberian vaksinasi perdana di Kecamatan Seputih Agung, Sabtu (25/6).
Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh peternak di Provinsi Lampung serta Dinas terkait dan Forkopimda se-Provinsi Lampung.
Dalam arahannya Nunik sapaan akrabnya mengatakan, PMK merupakan penyakit yang menyerang ternak yang disebabkan oleh virus yang menular melalui Airbone.