Berita Terkini Nasional
Pembantu Rumah Irjen Pol Ferdy Sambo Ikut Diperiksa Kasus Baku Tembak Yang Menewaskan Brigadir J
Saksi R merupakan sopir istri Irjen Ferdy Sambo sedangkan K pembantu rumah tangga.
Indonesia Police Watch (IPW) berharap tim khusus bisa menjawab sejumlah kejanggalan kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, tim khusus harus mampu menjawab kejanggalan-kejanggalan yang dipertanyakan keluarga seperti adanya sejumlah luka sayatan pada jenazah Brigadir J.
IPW, terus Sugeng, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim khusus mengungkap kasus tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Di sisi lain, tim khusus juga harus mampu menjelaskan perihal alasan jenazah Brigadir J yang dilakukan proses autopsi.
"Padahal Polri menyatakan Brigadir J adalah terduga pelaku. Yang jadi pertanyaan, tindakan bedah mayat tujuannya untuk apa? Bedah mayat umumnya kan dilakukan untuk seorang korban kejahatan, bukan pelaku," ungkapnya.
Baca juga: Ungkap Tewasnya Brigadir J, Polri Didesak Buka Rekaman CCTV Rumah Irjen Ferdy Sambo
IPW juga menyoroti sempat tidak adanya garis polisi atau police line pada tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo pasca kejadian.
Hal ini memunculkan diskriminasi penanganan perkara pidana.
"Serta catatan ke-empat proyektil peluru pada tubuh Brigpol Nopryansah kalibernya berapa? IPW juga mengharapkan tim gabungan bisa mendeteksi ada atau tidaknya upaya Obstruction of justice dalam perkara ini," ungkapnya.
Pihaknya meminta, bahwa nantinya tim gabungan harus memeriksa Irjen Pol Ferdy Sambo dan isterinya dalam kasus tersebut. (Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/CCTV-Brigadir-J.jpg)