Berita Lampung

Jenazah TKI Lampung Timur Sempat Tertahan di Bandara Hingga Dimintai Uang oleh Oknum BP2MI

TKI asal Dusun 1, Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Bambang Karyanto (45) meninggal dunia di Malaysia Jumat (8/7/2022).

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi
Rumah Bambang Karyanto, TKI asal Lampung Timur yang meninggal di Malaysia terpasang tenda, Jumat (15/7/2022). Pemulangan jenazah Bambang Karyanto ini cukup berliku, sempat tertahan di bandara Soekarno Hatta kemudian dimintai uang oleh sopir bersama diduga pihak BP2MI yang mengantar jenazah. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun 1, Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Bambang Karyanto (45) meninggal dunia di Malaysia pada Jumat (8/7/2022).

Pantauan Tribun Lampung di rumah duka, terlihat satu unit tenda terpasang di halaman rumahnya.

Di kesempatan ini, Salim (37) sepupu Bambang menceritakan kejadian meninggalkannya Bambang di Malaysia. 

"Bambang bekerja di Malaysia, tepatnya di Selangor, Malaysia Selatan. Bekerja di perkebunan sayur. Ia bekerja baru 10 bulan," ujar Salim saat diwawancarai di kediaman Bambang, Jumat (15/7/2022). 

Ia menceritakan, awalnya mula meninggalnya Bambang hingga tiba di rumah duka. 

"Jumat (8/7/2022) kemarin, pukul 10.00 waktu setempat di Malaysia, Bambang sedang sarapan pagi. Kemudian tetiba ia jatuh dan tak sadarkan diri," ungkap Salim. 

Kemudian, teman-teman Bambang yang di sana, membawa Bambang ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong lagi. 

Baca juga: Jenazah TKI Lampung Timur Tertahan di Bandara, Uang Pemulangan Dibawa Kabur Calo

Baca juga: Kisah Pilu Ortu TKI asal Lampung Telantar di Turki, Ditipu Setelah Habis Uang Puluhan Juta

Lalu menurutnya, relawan Malaysia melakukan penggalangan dana untuk melakukan pemulangan jenazah dari Malaysia.

"Untuk pemulangan jenazah dari Malaysia, dari relawan Malaysia melakukan penggalangan dana dan dibantu juga oleh bos tempat Bambang ini bekerja. Dapat total uang penggalangan dana itu sekitar 6 ribu ringgit," paparnya. 

Akhirnya, lanjutnya, uang tersebut diberikan agen kepada pihak yang dapat melakukan pemulangan jenazah ke Indonesia.

"Tapi uang tersebut tidak utuh lagi, kami hanya terima 3.500 ringgit, nah yang membawa uang 2.500 ini namanya Heri, calo atau agen pemulangan jenazah," lanjut Salim. 

Akhirnya pada Selasa (12/7/2022) sore jenazah tiba di bandara Soekarno-Hatta pukul 15.00 WIB. 

Namun, pihaknya mendapat Informasi dari pihak bandara, baru disampaikan pada Rabu (13/7/2022) pukul 10.00 WIB.  

Baca juga: TKI Asal Mesuji Lampung Meninggal di Taiwan, Pembuluh Darahnya Pecah

"Dan kami dihubungi jika jenazah ada di cargo dan kami diminta untuk menebus biaya penitipan di cargo," ungkapnya. 

Ia telah coba menerangkan, jika pihaknya sudah mendapatkan informasi, jika biaya pemulangan jenazah sudah ditanggung oleh relawan dan bosnya jenazah. 

"Ternyata, yang dikirimkan juga cuma 3.500 ringgit. Lalu kami meminta bantuan ke BP2MI Provinsi Lampung," tutur Salim. 

Namun, setelah pihaknya melaporkan ke pihak BP2MI, mereka tidak menanggapi.

"Di saat itu juga malah pihak BP2MI meminta kami untuk mengirimkan uang Rp 7 juta untuk biaya pemulangan, sedangkan, kami pihak keluarga masih mau bermusyawarah, karena kami juga masih berduka, akhirnya kami tidak menyanggupi, karena kami di keluarga tidak ada uang," sebutnya. 

Kemudian, pihaknya dibantu oleh SBMI untuk pemulangan jenazah. 

Baca juga: Polda Lampung Usut Dugaan Penipuan Penyaluran TKI Ilegal

Ia mengungkapkan, SBMI mencoba ke Kemenlu, lalu ke Baznas. Lalu Baznas yang menyanggupi pemulangan dengan biaya ditanggung oleh Kemenlu. 

Selain itu, pihaknya juga dibantu oleh Camat Sekampung, Kepala desa setempat. 

Namun, pada Kamis kemarin (14/7/2022), ketika pihak Baznas sedang di perjalanan menuju bandara Soekarno-Hatta, ternyata pihak BP2MI membawa jenazah secara sepihak tanpa ada konfirmasi ke kami,

"Nah ketika jenazah tiba di rumah duka, sopir mobil jenazah dan pihak diduga BP2MI ini meminta uang biaya pengiriman jenazah," imbuhnya.

"Kami sempat bersitegang dengan pihak diduga BP2MI itu, karena mereka meminta uang Rp 7 juta, dipotong uang belasungkawa 2,5 juta. Jadi total yang diminta itu Rp 4,5 juta," kata Salim.

"Kami kaget, karena informasi yang kami dapat, kami tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Kami taunya tidak ada biaya pemulangan dan pemulangan ini dilakukan oleh Baznas," sambungnya. 

Ia juga mengatakan, pihak BP2MI sempat membentak dirinya saat jenazah telah tiba di kediaman duka. 

Baca juga: Ditangkap Polisi Malaysia, 2 TKI Ilegal asal Lampung Dideportasi

"Dari pihak BP2MI juga ada yang sempat membentak saya, dan disaksikan oleh masyarakat yang ada di sini. Dia bentak saya 'Gimana mas ini uangnya!', lalu saya jawab, 'Jangan bentak saya, yang sopan dong, kami juga lagi berduka ini'," bebernya.  

Akhirnya, karena pihak warga sudah berkumpul dan sudah terlihat emosi, pihak BP2MI dan sopir mobil jenazah itu akhirnya pulang tanpa membawa uang dari pihak keluarga Bambang. 

Lalu, pada pukul 21.00 WIB, jenazah dimakamkan di TPU Desa Hargomulyo.

"Jenazah Bambang dimakamkan semalam, pukul 21.00 WIB, di TPU 1 Hargomulyo," tukasnya. 

(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved