Berita Lampung

Kurangi Dampak Krisis Iklim Dunia dengan Keterlibatan Masyarakat Kawasan Hutan

Lampung diproyeksikan menjadi daerah dengan peran penting untuk mengurangi dampak krisis iklim dunia.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Kemen-LHK dan Pemprov Lampung gelar Sosialisasi Sub Nasional Indonesias Foresty and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Balai Keratun Pemprov Lampung, serta Podcast bersama Tribun Lampung. Kurangi dampak krisis iklim dunia dengan keterlibatan masyarakat kawasan hutan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah berkomitmen mengurangi dampak krisis iklim dunia.

Dimana Lampung diproyeksikan menjadi daerah dengan peran penting untuk mengurangi dampak krisis iklim dunia tersebut.

Lampung diharap mampu memaksimalkan penyerapan karbon bersih sektor kehutanan.

Tujuan itu diketahui sudah dimuat dalam Indonesia's Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.

Indonesia's FOLU Net Sink 2030 menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia melalui pelestarian hutan sebesar 29 persen dengan usaha sendiri.

Baca juga: Cuaca Lampung dan Gelombang Selat Sunda Hari Ini 23 Agustus 2022

Baca juga: OTT Rektor Unila, KPK Rekomendasikan Perbaikan Tata Kelola Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri

Sementara 41 persen emisi gas rumah kaca dengan dukungan internasional.

Lantas, bagaimana strategi di Lampung turut andil dalam target tersebut?

Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan pihaknya masih akan menggunakan cara lama.

Yakni dengan mengedukasi masyarakat kawasan hutan sebagai aktor utama untuk terlibat dalam melestarikan hutan.

Pelestariannya dengan mempersilahkan masyarakat kawasan hutan untuk hidup sejahtera dari hasil hutan.

Terlebih untuk bentuk hutan yang memiliki potensi ekonomi sebagai tempat destinasi wisata alam.

"Dengan itu, masyarakat sekitar kawasan hutan bisa menyadari hidup mereka bergantung dari baik buruknya hutan," terang Fahrizal.

"Kalau hutan terjaga maka hidup mereka bisa lebih baik," tambahnya.

Diteruskannya, menyadarkan kelestarian hutan adalah kepentingan bersama kepada masyarakat hutan, menjadi cara ampuh menjaga fungsi lindung dari hutan di Lampung.

"Karena semangat melestarikan hutan dengan edukasi kenaikan emisi gas rumah kaca, karbon, dan istilah-istilah lain, masih terdengar asing bagi masyarakat yang tinggal di kawasan hutan," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved