Berita Lampung
Paskibra Nasional Asal Lampung Selatan, Shelin Tan Apriliani Tekun dan Rajin Mengaji
Tidak hanya itu, anggota Paskibra nasional Shelin Tan Apriliani juga aktif dalam kegiatan masyarakat di Lampung Selatan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Shelin Tan Apriliani (16) anggota Paskibra nasional asal Lampung Selatan ini terkenal tekun dan rajin mengaji.
Tidak hanya itu, anggota Paskibra nasional Shelin Tan Apriliani juga aktif dalam kegiatan masyarakat di Lampung Selatan.
Shelin Tan Aprilianai merupakan anggota Paskibra yang bertugas pada HUT RI ke 77 kemarin di Istana Negara. Pelajar Lampung Selatan ini terpilih sebagai Paskibra nasional.
Shelin Tan Apriliani merupakan putri dari pasangan Mulyono (54) dan Suwarti (45) warga Dusun Sidoluhur, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan.
Shelin adalah siswi SMKN 1 Kalianda. Dia pernah menempuh pendidikan di SDN 3 Sidoasri, dan di SMPN 1 Candipuro.
Baca juga: Paskibra Nasional Asal Lampung Selatan, Shelin Tan Apriliani Ingin Masuk Akpol
Baca juga: Geger Jasad Mengapung di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan
Ayah Shelin bekerja sebagai buruh tani, sementara ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Kepala Dusun Sidoluhur Sukamdi mengungkap soal Shelin yang aktif dalam kegiatan masyarakat.
"Kalau kesehariannya seperti siswa pada umumnya, waktunya sekolah ya sekolah, pas giliran waktunya berangkat ngaji ya berangkat, memang anaknya sangat rajin," kata Sukamdi, Selasa (30/8/2022).
Ditambahkan Sukamdi, Shelin sebenarnya pemalu, namun setiap ada kegiatan masyarakat seperti gotong royong ataupun kegiatan kepemudaan selalu aktif terlibat.
Sukamdi menambahkan, pihak desa dan kecamatan memberi semangat saat Shelin berangkat tugas Paskibra ke Istana Negara.
"Saat keberangkatannya kami sama-sama kumpul di desa, mengadakan syukuran kecil-kecil untuk Shelin, kita juga memberi sedikit wejangan atau motivasi kepada dia supaya semangat saat pelaksanaan paskibra nanti," katanya.
Menurutnya pihak desa maupun kecamatan juga memberikan sedikit bantuan kepada Shelin berupa uang saku.
Baca juga: Orangtua Paskibra Nasional Asal Lampung Selatan Bangga, Meski Harus Jual Kambing
Baca juga: 38 Kasus Kebakaran di Lampung Selatan hingga Agustus 2022, Rumah Terbakar Mendominasi
Terkait cita-citanya Shelin ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol), Sukamdi mengatakan, pihak desa pun memberi dorongan supaya dapat mewujudkan cita-citanya tersebut.
"Katanya Shelin ingin menjadi polwan, kita dari pihak desa sangat mendukung cita-citanya tersebut, dengan kita meminta kepada pak Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Kamtibmas) dan Babinsa untuk melatih Shelin," ujarnya
Kades Sidoasri Syasmul mengungkap Shelin merupakan anak yang tekun.
"Walaupun Shelin berasal dari keluarga yang sederhana, Alhamdulilah Shelin anaknya tekun, rajin, giat dan ulet," katanya
Syamsul mengatakan, saat keberangkatan Shelin pihak desa juga memberikan sedikit bantuan kepada Shelin untuk biaya selama pelatihan, hingga pelaksanaan paskibra di Istana Negara.
Terkait keberangkatan orangtua Shelin ke Jakarta, Syamsul tidak mengetahui karena tidak ada yang memberi tahu.
Camat Candipuro Solatan mengatakan saat Shelin hendak berangkat ke Jakarta pihaknya juga memberi perhatian.
"Yang jelas Shelin itu memang warga saya, memang dia dari keluarga sederhana," katanya
Dia mengatakan keberangkatan Shelin ke Jakarta sudah dikoordinasi dengan pihaknya. Sehingga sempat memberi bekal untuk biaya selama pelatihan di Jakarta.
Solatan mengaku tidak tahu ketika orangtua Shelin kesulitan biaya saat hendak berangkat ke Jakarta.
Sebetulnya, Solatan bisa membantu apa bila dirinya diberitahu soal kesulitan tersebut.
"Awalnya saat kita tahu ada warga kita yang terpilih mewakili Lampung Selatan menjadi Paskibra Nasional, saya pesan kepada Persatuan Paskibra Indonesia (PPI) untuk menghubungi Shelin agar menemui saya," ujarnya.
Selang dua hari kemudian Solatan ditemui Shelin. Solatan pun mengapresiasi Shelin dengan memberi bantuan untuk biaya Pelatnas.
Ayah Jual Kambing
Kisah haru datang dari orangtua Shelin Tan Aprilia (16) siswi SMKN 1 Kalianda yang menjadi anggota Paskibraka Nasional mewakili Provinsi Lampung di Istana Negara, Jakarta.
Diketahui, dalam Paskibraka pada (17/8/2022) di Istana Negara kemarin, pelajar asal Lampung Selatan Shelin Tan Aprilia tergabung dalam formasi 17, grup Panca Sila Tangguh.
Paskibraka yang mewakil Lampung di Istana Negara tersebut, Shelin Tan Aprilia, merupakan anak tunggal dari pasangan Mulyono (54) dan Suwarti (45) warga Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan.
Orangtua Shelin mendapat undangan untuk menyaksikan langsung pengibaran bendera merah putih di Istana Negara secara langsung.
Namun orangtua Shelin justru bingung ketika mendapat undangan dari Istana Negara.
Sebab mereka tidak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta, sekaligus biaya penginapan mereka selama di Jakarta.
Ayah Shelin hanya seorang buruh serabutan dan juga pemelihara hewan ternak kambing. Sedangkan ibu Shelin hanya ibu rumah tangga.
Salah satu jalan, untuk dapat menyaksikan putri sematawayangnya sebagai pasukan pengibar bendera di Istana Negara, mereka harus rela menjual hewan ternak kambing kesayangan ongkos ke Jakarta .
Semua itu dilakukan Mulyono, karena sudah satu bulan penuhtidak bisa melihat dan bertemu putrinya. Meskipun masih bisa berkabar lewat telepon.
Mulyono nenuturkan, saat Shelin hendak berangkat ke Jakarta dirinya memberikan ongkos serta biaya untuk keperluan Shelin di sana.
Ternyata perjuangan Mulyono untuk bisa menyaksikan putrinya tugas Paskibraka di Istana Negara tidak semudah yang dibayangkan.
Karena sampai hari H, sebelum berangkat ke Jakarta ternak yang hendak dijualnya tak kunjung laku.
Mulyono tidak mau meminta kepada orang lain, meski ada kepala desa dan camat.
"Saya malu ingin menyampaikan pada Kepala Desa dan Pak Camat kalau kami berdua mendapat undangan dari Presiden Jokowi Widodo untuk hadir menyaksikan Shelin sebagai paskibra di Istana Negara," ujar Mulyono, Selasa (23/8/2022).
"Kami mendapatkan undangan pada Senin 15 Agustus, sementara harus tiba di istana negara pada 16 nya," ujarnya.
Mulyono mengatakan, dirinya sempat memutuskan untuk tidak berangkat ke Jakarta.
"Namun ketika ingin memutuskan untuk tidak berangkat, saya melihat wajah istri saya sedih dan meneteskan air mata karena dia ingin sekali melihat Shelin menjadi Paskibraka di Istana Negara," katanya.
"Apalagi saat kami mendapat telepon dari orang tua Rendy Rafael Hogan Putra siswa asal Bandar Lampung yang juga terpilih jadi paskibara di Istana, mereka mengajak kami untuk berangkat bersama ke Jakarta," ujarnya.
Tepikir oleh Mulyono untuk mencoba meminjam uang kepada tetangganya untuk biaya ongkos ke Jakarta, beruntung bagi Mulyono tetangganya mau memberikan pinjaman kepada dirinya.
Mulyono menjanjikan kepada tetanggannya setelah keduanya pulang dari Jakarta, uang tersebut akan di kembalikan dengan cara ia akan menjual ternak kambingnya.
"Kami berangkat naik travel sore hari (15/8/2023) sampai Tanggerang subuh harinya, sesampainya di Jakarta kami tidak bisa langsung ke istana negara karena kami harus menuggu kartu undangan dulu," katanya.
"Jadi kami terpaksa menginap dahulu di sebuah hotel, biaya menginap di hotel tersebut Rp 500 ribu, sedangkan kami berdua menginap selama 2 hari," ujarnya.
Mulyono mengatakan dirinya terpaksa makan dengan harga murah meskipun rasanya kurang, yang penting bisa mengganjal perut.
"Untuk makan, kami makan di luar hotel, biar lebih murah itupun hanya siang hari dan malam, kalau pagi agak susah nyari makan yang murah," ujarnya.
Mulyono mengatakan, dirinya sempat minder dengan orang tua lainnya yang juga menjadi Paskibra di Istana Negara.
"Kebanyangkan mereka dari keluarga mampu, akan tetapi kami takut ongkos pulang tidak cukup untuk ongkos pulang," katanya.
Mulyono mengatakan anaknya menceritakan senang bertemu dengan Presiden.
"Keputusan untuk mendapat giliran sebagai pengibar atau penurun bendera juga mendadak, saya mendapat kabar jam 7 pagi, padahal saya nunggu mulai dari sore harinya," katanya.
"Saat masuk ke dalam Istana tidak boleh memakai celana jens jadi saat itu saya harus keluar mencari pedagang yang memiliki celana dasar kebetulan ada, dan saya minta tolong ditukar dengan celana yang saya pakai dan saya kasih uang seratus ribu sebagai tambahannya," ujarnya.
Mulyono mengatakan, saat masuk ke dalam istana dirinya juga diminta untuk melakukan swab terlebih dahulu.
"Sesampainya di wisma negara dan bisa bertemu dengan Shelin, air mata saya langsung menetes karena bisa bertemu Shelin," katanya.
"Walaupun pertemuannya cuma setengah jam tapi saya merasa senang," ujarnya.
"Setelah bertemu Shelin kami kembali ke hotel sekaligus pamit karena nanti abis acara pengibaran kami langsung pulang ke Lampung dan dia sudah sanggup ditinggalkan saya pun tenang," ucapnya.
Mulyono merasa senang dapat menyaksikan secara langsung anaknya ikut dalam bagian pengibaran bendera dari jarak sekitar 7 meter.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribunlampung.co.id Shelin perkirakan kembali ke Lampung sekitar 26/27 Agustus 2022.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)