Berita Lampung
Tim Kemensos Kunjungi Nenek Penjual Kerupuk, Kadisos Pringsewu: Jangan Tanya Saya!
Perwakilan Kemensos, Galuh mengatakan, dirinya diperintahkan langsung untuk mendindaklanjuti berita nenek penjual kerupuk di Pringsewu yang viral itu.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Menurut Eni, kondisi kakaknya itu semenjak pulang bekerja dari Jogja
"Suka melamun, pendiem, sampai sekarang kadang ngamuk sendiri bahkan jalan keliling pasar," kata Eni saat ditemui Tribun Lampung, Selasa (6/9/2022).
Pantaun Tribun Lampung di rumah Nenek Dewi, terlihat ada bagian kaca rumah yang sudah pecah dan bolong.
Terlihat lantai bagian depan sudah berkeramik, namun bagian belakang rumah masih terbuat dari kayu.
"Ya kita sebagai anak, pengen orangtuanya punya tempat tidur, kemudian alasnya keramik, kita rela kereditin," lanjut Eni yang bekerja sebagai penjaga toko di pasar itu.
Eni mengungkapkan, anak nenek Dewi sudah memiliki keluarga masing-masing. Sedangkan Eni sebagai anak yang tinggalnya paling dekat dengan Nenek Dewi, sehingga sering ke rumah menengok orangtuanya.
"Ibu itu sudah tua tapi tetep maunya berjualan, selain memang ingin punya kegiatan ya bantu-bantu bapak," tuturnya.
"Karena bapak kerja sebagai sopir angkot dan ibu jualan kerupuk, jadi kadang Ahmad di rumah sendiri, terus pergi keliling sampe pasar," imbuhnya.
Eni mengtakan, bahwa ibunya didatangi Tim Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Pringsewu. Itu setelah kisahnya sebagai nenek penjual kerupuk viral.
"Kemarin tanggal 5 September (2022) sama hari ini perwakilan Kemensos serta Dinsos Pringsewu ke sini, melihat kondisi di sini," ungkap Eni.
Dia mengaku, kakaknya yang ODGJ tersebut selama ini tidak pernah mendapat bantuan jenis apapun.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pringsewu Masion mengatakan, pihaknya mengetahui adanya salah satu anak nenek Dewi ODGJ, setelah menindaklanjuti berita nenek Dewi yang sempat viral di Pringsewu.
"Dinsos berama Kemensos mendatangi langsung rumah nenek Dewi, kemudian kita mendapati anaknya yang ODGJ," kata Masion.
Oleh karena itu, pihaknya koordinasi dengan Disdukcapil Pringsewu untuk melakukan perekaman KTP pada anak nenek Dewi, Ahmad.
"Belum dapat bantuan sebab yang bersangkutan belum memilik KTP dan belum terdata. Makanya sekarang kita lakukan pendataan untuk kemudian nantainya dibuatakan BPJS," ungkapnya.
Dengan dibuatkan BPJS tersebut, lanjut Masion, nantinya bisa dipergunakan untuk Ahmad berobat ke RSJ.
Ia menjelaskan, BPJS tersebut akan dapat digunakan pada bulan Oktober mendatang.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)