Berita Lampung

Ini 8 Titik Rawan Banjir di Pringsewu, BPBD Imbau Warga Waspada Curah Hujan Tinggi

Kepala BPBD Pringsewu, Edi Sumber Pamungkas mengatakan, selain puting beliung, bencana yang paling banyak terjadi di Pringsewu adalah banjir.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Kepala BPBD Pringsewu, Edi Sumber Pamungkas imbau warga waspada banjir. 

Tribunlamlung.co.id, Pringsewu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu mengingatkan warga akan potensi bahaya banjir.

Diketahui, dalam kurun waktu dua tahun terkahir, BPBD Pringsewu mencatat terdapat 9 kali bencana banjir di wilayah setempat.

Kepala BPBD Pringsewu, Edi Sumber Pamungkas mengatakan, selain puting beliung, bencana yang paling banyak terjadi di Pringsewu adalah banjir.

"Sepanjang Januari hingga Oktober 2022 ini sudah terjadi 5 kali banjir di Pringsewu," kata Edi saat ditemui Tribun Lampung di ruangnnya, Kamis (13/10/2022).

Edi memaparkan, adapun beberapa titik rawan banjir di Pringsewu antara lain:

Wates, Gadingrejo

Baca juga: Rizky Billar Jadi Tersangka Dicecar 30 Pertanyaan terkait Laporan KDRT Lesti Kejora

Baca juga: Pendaftaran Putri Indonesia Lampung Resmi Dibuka, Tinggi Badan Minimal 170 CM

Wates Selatan

Tambah Rejo Barat

Pardasuka

Pringsewu Barat

Pringsewu Selatan

Pringsewu Timur

Pringsewu Utara

Karena itu, Edi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai 8 titik rawan banjir tersebut.

"Masyarakat dengan kesadaran diri diminta untuk membersihkan irigasi yang mampet," katanya.

"Kemudian masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah sembarang agar aliran drainase, irigasi dan lainnya tidak mampet," paparnya.

Baca juga: Masa Berlaku Paspor Resmi Jadi 10 Tahun, Rp 350 Ribu Nonelektronik

Baca juga: BPBD Lampung Barat Imbau Warga Waspada Banjir, Wilayah Lumbok Seminung Rawan

Selain itu, Edi mengungkapkan, guna menghadapi banjir pihkanya telah menyiapakan 2 perahu karet dan 4 Alkon (penyedot air).

Saat musim hujan, Edi juga menjelaskan, biasanya banyak binatang melata seperti ular yang akan bermunculan.

Hal itu sebab ular menyukai tempat yang lemab dan dingin.

"Untuk itu masyarakat juga diminta membersihkan tumpukan kayu dan batu yang ada di sekitar rumah," ujarnya.

"Kolam kemudian pembuangan sampah di sekitar rumah juga harus sering dibersihkan," pungkasnya.

(Tribunlamlung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved