Berita Lampung

OJK dan AAUI Lampung Geliatkan Gerakan Kampung Sadar Asuransi di Rajabasa

OJK Lampung bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menggeliatkan Gerakan Kampung Sadar Asuransi di tengah masyarakat.

Dokumentasi AAUI
Kepala OJK Lampung bersama AAUI, Camat Rajabasa, dan Plt Asisten III Pemkot Bandar Lampung dalam Gerakan Kampung Sadar Asuransi di Kantor Kecamatan Rajabasa. 

Adapun jenis usaha asuransi terdiri dari asuransi jiwa , asuransi umum, reasuransi dan asuransi sosial/ wajib.

"Mengenai asuransi sosial/ wajib yang dikenal masyarakat luas antara lain BPJS Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja dan Jasa Raharja," ungkap Bambang.

Menurut Bambang, karena kegiatan ini merupakan rangkaian BIK, maka semua lembaga jasa keuangan juga mengenalkan produk jasa keuangannya. 

Bahkan memberikan insentif dan bonus/ reward kepada masyarakat yang membuka akses keuangan di lembaga jasa keuangan tersebut.

"Kegiatan di Rajabasa ini adalah pilot project gerakan Kampung Sadar Asuransi, melibatkan AAUI dengan memberikan polis BPJS Tenaga Kerja kepada 22 tenaga kerja bukan penerima upah dan pemberian manfaat asuransi tenaga kerja 2 penerima manfaat asuransi,"  paparnya lebih lanjut.

Sebanyak 130 peserta dari camat se- Bandar Lampung, 7 kelurahan di Kecamatan Rajabasa serta pegawai kecamatan dan babinkamtibmas hadir dalam Gerakan Kampung Sadar Asuransi di Kecamatan Rajabasa.

Bambang berharap, melalui Gerakan Kampung Sadar Asuransi yang inisiatif AAUI dan merupakan kegiatan pertama kalinya ini, bisa berlanjut dengan baik dan dikembangkan ke daerah-daerah lain. 

Belum Populer

Direktur Eksekutif AAUI yang diwakili Diah Kusumawati mengungkapkan, jika produk asuransi memang belum sepopuler bank. 

Penetrasi terhadap asuransi masih sangat rendah hanya 3 persen dari 225 juta jiwa penduduk Indonesia.

"Terlebih lagi pada asuransi umum, keadaannya sangat menyedihkan karena baru mencapai 0,41 persen untuk penetrasinya," ungkap Diah.

Dari data OJK, indeks inklusi keuangan tahun 2021 untuk asuransi mencapai 83,6 persen, ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka  81 persen.

Sementara tingkat literasinya 38,03 persen untuk untuk per asuransi.

"Artinya orang beli asuransi itu karena terpaksa, misalnya kalau sedang pinjam uang di bank. Atau beli asuransi karena ikut - ikutan," papar dia. 

Plt Asisten III Pemkot Bandar Lampung Yanwardi dalam hal ini meminta masyarakat pintar dalam memilih produk asuransi sesuai kebutuhan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved