Lampung Bangkit
Hantoni Hasan Menilai Wisata Gastronomi Perlu Dikolaborasikan dengan Kuliner Lampung
Hantoni Hasan menilai, wisata di Lampung perlu dikolaborasikan dengan wisata gastronomi. Sehingga, satu makanan, semisal seruit, bisa tercipta.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Ridwan Hardiansyah
“Bagaimana ingin memahami seluk beluk budaya, ingin mengalami secara langsung seperti apa. Kalau misalnya wisatawan datang menikmati makanan khas Lampung, seruit misalnya, kan lain rasanya kalau dia juga tahu apa itu filosofi pada seruit,” ungkap pengusung tagline Lampung Bangkit ini.
Karenanya, Hantoni Hasan bakal mengembangkan wisata gastronomi yang bernafaskan kearifan lokal di Provinsi Lampung.
Wisata gastronomi erat kaitannya dengan tata boga atau lebih familier dengan istilah wisata kuliner.
Namun dalam konteks ini, Hantoni Hasan menilai, wisata gastronomi bukan hanya menyajikan wisata makanan atau kuliner saja.
Namun juga dikolaborasikan dengan unsur-unsur sosial budaya dimana makanan tersebut menjadi identitas kelokalan daerah khususnya Lampung.
“Misalnya Lampung, ada makanan khas masyarakat lokal yang namanya seruit. Nah, orang jangan hanya tahu nama seruit saja, tapi juga mesti tahu filosofi seruit, apa saja kandungan yang ada didalamnya,” sambung Hantoni Hasan.
Untuk mengenalkan apa itu makanan khas Lampung khususnya bagi masyarakat luar Lampung, Hantoni ingin agar wisata gastronomi bisa dipadukan dengan tempat-tempat wisata di Lampung.
Baik itu wisata pantai maupun wisata alam yang saat ini mulai menjamur di beberapa wilayah di Lampung.
"Daerah Lampung sangat kaya dengan wisata, akan lebih baik potensi alam yang indah ini dipadu dengan wisata gastronomi. Bagaimana kedepan kita membuat konsep itu," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)