Berita Lampung
BPBD Pringsewu Lampung Latih 25 Relawan Desa Tangguh Bencana Fajarmulia, Pagelaran Utara
Tingkatkan kesiapsiagaan, BPBD Pringsewu latih 25 relawan di Desa Tangguh Bencana dari Pekon Fajarmulia, Pagelaran Utara.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu Lampung latih 25 relawan di Desa Tangguh Bencana (Destana), Kamis (24/11/2022).
Pelatihan 25 relawan Destana oleh BPBD Pringsewu Lampung guna menghadapi bencana yang dikwatirkan melanda Pringsewu.
Menurut Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Pringsewu, Lampung Agus Purnomo sebanyak 25 relawan Destana itu dari Pekon Fajarmulia, Pagelaran Utara, Pringsewu.
Agus menyebut, dalam kegiatan ini, relawan bukan dilatih secara fisik, akan tetapi diberi psikoedukasi dengan metode emotional regulation.
Ia menyebut, psikoedukasi kebencanaan merupakan program tentang kebencanaan yang berdasarkan psikologis.
"Masih banyak yang menganggap bahwa pengetahuan tentang bencana tidaklah penting karena berpikir bahwa nasib adalah hal yang seharusnya terjadi tanpa harus berusaha terlebih dahulu," terangnya.
Baca juga: Lampung Selatan Raih Penghargaan Inovasi Turunkan Stunting dari Bappenas
Baca juga: Bupati Lampung Tengah, Bupati Lampung Timur dan Mesuji Diperiksa KPK di Kasus Unila
"Dengan begitu, seyogyanya pelatihan dan edukasi harus mendahului bencana itu sendiri," paparnya.
Sementara, Analis Kebencanaan BPBD Pringsewu, Angga Bagus Saputra mengatakan hal yang sama.
Aggga menyebut, susuai UU Nomor 24 Tahun 2007, dalam mewujudkan ketangguhan negara menghadapi bencana, setiap desa diharapkan bisa menjadi desa tangguh bencana.
Hal itu sebagai upaya meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengurangi risiko bencana di desa.
"Kita bisa bercermin dengan beberapa bencana khususnya banjir yang melanda Pringsewu, jangan berpikir sudah nasih kalau banjir, itu keliru," paparnya.
"Melalui pelatihan ini, kita beri pemahaman yang benar terkait kesiapsiagaan bencana kepada relawan Destana, yang nantinya Destana akan meneruskan ke masyarakat," terangnya.
Dengan begitu, diharapkan terciptanya Destana yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya.
"Serta mampu mengorganisir masyarakat dalam penangana pasca bencana," paparnya.
Sementara, Kepala Pekon Fajarmulia, Sebagyo mengatakan, dengan kegiatan psikoedukasi ini diharapakan personel relawan Destana lebih tanggap menghadi bencana dan penanganan pasca bencana.